Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Standardisasi "E-budgeting" Urgen

Foto : Koran Jakarta/Ones
A   A   A   Pengaturan Font

Pada prinsipnya, sistem aplikasi e-budgeting dan e-procurement merupakan integrasi modul-modul aplikasi yang saling terkait untuk membentuk aplikasi utuh dengan fungsi utama mengaplikasikan konsep dan regulasi tentang anggaran serta pengadaan. Sistem aplikasi sebaiknya dikenakan audit, standardisasi dan tata kelola kokoh. Audit itu menyangkut efektivitas, efisiensi, availability system, reliability, confidentiality, integrity, serta aspek security. Tahapan-tahapan dalam audit pada prinsipnya sama dengan audit TI pada umumnya.

Di Amerika Serikat, hasil audit sistem informasi e-procurement harus dipublikasikan agar pengguna mengetahui betul kondisi layanan sistem informasi e-procurement tersebut. Manajemen e-procurement di lembaga pemerintahan cukup rumit. Maka, pimpinan harus memahami betul kondisi ketatakelolaan e-procurement di lembaganya.

Dari sudut software engineer, tujuan akhir proses rekayasa perangkat lunak menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi. Philip Crosby dalam bukunya yang terkenal tentang kualitas perangkat lunak menerangkan bahwa manajemen kualitas bukanlah suatu yang tidak diketahui.

Dalam konteks pengembangan e-budgeting dan e-procurement ada kualitas desain dan konformansi. Kualitas desain mengacu pada karakteristik yang ditentukan desainer terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi, dan spesifikasi kinerja, memberikan kontribusi terhadap kualitas desain.

Karena material dengan nilai yang lebih tinggi digunakan dan toleransi yang lebih ketat serta tingkat kinerja lebih baik, maka kualitas desain dari suatu produk bertambah, bila sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Kualitas konformansi adalah tingkat di mana spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top