Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 28 Jul 2017, 01:00 WIB

Spot untuk Menikmati Keindahan Kota Bandung

Ibu-ibu nampak tengah melakukan yoga di Bukit Bambu. Bukit Bambu yang terletak di kawasan Padasuka Kota Bandung merupakan spot paling menarik untuk melihat Kota Bandung dari perbukitan.

Foto: foto-foto: koran jakarta/teguh rahardjo

Padasuka, sebuah kawasan di wilayah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bandung, di bagian timur banyak menyimpan spot menarik untuk dikunjungi. Kawasan perbukitan ini kini memiliki banyak lokasi yang sudah menjadi tujuan untuk hang out warga Bandung, bahkan warga luar Bandung khususnya Jakarta.

Memasuki Jalan Padasuka, siapa yang tidak kenal dengan tempat wisata budaya Saung Angklung Udjo (SAU). Setiap hari, ratusan pengunjung selalu terlihat menyambangi SAU. Untuk melihat penampilan pergelaran angklung, membeli merchandise atau sekedar melihat proses pembuatan angklung. Sudah tidak asing lagi, baik wisatawan lokal ataupun mancanegara.

Itu di jalan Padasuka yang masih masuk kawasan Kota Bandung. Ujung jalan ini yang masuk kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, masih banyak lokasi yang bisa disambangi. Yang paling terkenal adalah Puncak Bintang atau Caringin Tilu (Cartil).

Sebenarnya kawasan Padasuka ini banyak menyimpan spot menarik yang instagramable. Maklum, kawasan ini merupakan kawasan perbukitan. Cartil sendiri memiliki ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sudah pasti udaranya sejuk.

Menyusuri jalan Padasuka hingga ke Puncak Bintang, jika menggunakan kendaraan motor ataupun mobil, sebaiknya menggunakan kendaraan yang cukup prima. Sebab, jalan yang harus ditempuh cukup menantang.

Ada sejumlah tanjakan dengan kemiringan mencapai 45 derajat. Jalannya pun hanya cukup untuk dua mobil kecil berpapasan, belum lagi jalannya yang berkelok-kelok. Namun demikian, sepanjang menyusuri jalan tersebut, ada beberapa tanah landai yang dapat dijadikan tempat berhenti untuk istirahat dan menyaksikan landskap Kota Bandung.

Pandangan luas perumahan dan gedung-gedung tinggi dari ketinggian Caringin Tilu memang menjadi jualan dari spot-spot kafe atau vila di kawasan ini. Misalnya saja Bukit Saung Bambu, yang ada di Jalan Padasuka Atas KM 5.

Konservasi Tanaman Bambu

Bukit Saung Bambu berada di puncak Cartil, tidak jauh dari Puncak Bintang atau Warung Daweng. Lokasinya nyempil berada di bibir patahan bukit. Namun karena berada di bibir patahan, jika Anda berada di sini, pandangan mata akan sangat bebas memandang Bandung dari ketinggian.

Pemilik Bukit Saung Bambu, Euis Sri Maryani mengatakan tempatnya ini sebenarnya sudah setahun dibuat, namun baru sekitar dua bulan ini mulai dibuka untuk masyarakat umum. Ia mengaku awalnya memang membuat resort untuk memanfaatkan bambu yang melimpah di kawasan Padasuka tersebut.

Dari atas saung memang terliihat tumbuhan bambu menghijau di areal perbukitan. Namun sudah tidak rimbun lagi. "Masyarakat di sini masih belum banyak yang memahami pentingnya konservasi. Ini kan daerah perbukitan. Banyak lahan tanaman bambu di sini diubah menjadi kebun. Rawan longsor," tegasnya.

Untuk itulah ia mulai membangun resort yang bertemakan bambu. Ia mengaku sekitar 80 persen bangunan yang ada dibangun dengan menggunakan bahan baku Bambu. Mulai dari batang, akar hingga daunnya. Selain itu dari luas lahan yang ada, ia hanya membangun kawasan resort tidak lebih dari 20 persennya.

Setiap tamu yang datang diharapkan ikut melakukan konservasi tanaman bambu. Ia menyediakan sekitar 20 jenis bibit bambu yang dapat ditanam pengunjung, dan diberikan nama. Pihaknya yang akan memelihara hingga tumbuh besar.

"Tamu yang menginap di sini wajib membeli bibit bambu, untuk ditanam. Ini memberikan kesadaran akan pentingnya konservasi," ujarnya.

Memasuki Bukit Bambu, suasananya tradisional memang langsung terasa. Di pinggir bibir tebing terdapat areal cukup luas yang diisi dengan meja kayu dan kursi dari potongan kayu. Sementara di sisi tebing dibuat tempat duduk dari bambu.

Spot ini paling menarik karena sangat instragramable. Dan inilah tempat untuk menikmati terbenamnya matahari alias sunset. Jadi memang cocok jika datang ke Bukit Bambu saat sore hari menjelang terbenamnya matahari.

Selain mengajak konservasi bambu dan menikmati sunset, pengunjung juga datang untuk melakukan foto prewedding. Bahkan sesekali ibu-ibu datang untuk yoga. Suasananya yang hening dengan udara yang masih bersih, memang cocok untuk kegiatan yoga. tgh/R-1

Resort Nama Gunung

Menikmati puncak Padasuka pada malam hari juga menjadi pengalaman menarik. Kerlap-kerlip lampu dari rumah yang ada di Kota Bandung menjadi pemandangan menakjubkan. Euis mengerti kondisi ini, sehingga menyiapkan empat buah resort sederhana bagi pengunjung yang ingin menginap.

Resort ini dibuat dengan arah yang berbeda sesuai namanya. Misalnya resort Kendang, dibuat menghadap ke arah Gunung Kendang, lalu resort Patuha, karena menghadap Gunung Patuha. Dari lantai dua, resort yang seluruhnya terbuat dari bambu itu, akan leluasa melihat pemdangan gunung-gunung yang mengelilingi Bandung.

Jika banyak pengunjung yang menginap, pengelola juga menyiapkan pergelaran seni budaya. Misalnya seni pencak atau jaipongan. Uniknya, mereka yang tampil adalah warga sekitar atau padepokan seni yang ada di sekitar Bukit Bambu.

Atau, pengunjung akan diajak jalan-jalan dengan menggunakan kendaraan off road menyusuri lokasi-lokasi menarik di kawasan Padasuka hingga ke kawasan Dago Pakar dan Tahura.

Juga diajak melihat kesejukan hutan pinus di Puncak Bintang Bukit Moko. Puncak Bintang sejatinya adalah kawasan hutan pinus. Selain pinus, ada juga tanaman kopi dan tanaman berusia tua, bahkan di atas 100 tahun, seperti pohon tua Ki Semar, yang terletak tidak jauh dari Dermaga Bintang.

Puncak Bintang menjadi titik tertinggi dari kawasan Bukit Moko ini, yakni mencapai ketinggian 1.442 mdpl. Di Puncak Bintang inilah pengunjung akan melihat terbitnya matahari atau sunrise. Sehingga pengunjung akan lebih ramai datang pada waktu pagi hari.

Biasanya untuk mengejar agar tidak tertinggal menyaksikan sunrise, banyak pengunjung yang memilih menginap semalam di Puncak Bintang. Di puncak, memang disediakan lahan khusus untuk mendirikan tenda. Tapi bagi keluarga yang membawa anak-anak, memang lebih baik mencari resort yang berada tidak jauh dari Bukit Moko.

Nah, jalan-jalan ke kawasan Padasuka bukan hanya bisa menikmati pemandangannya saja. Kawasan ini juga sebenarnya sudah dikenal dengan sentra produksi peyeum singkong.

Cimenyan menjadi kawasan penghasil peyeum atau tape singkong. Peyeum dari Cimenyan sendiri sudah diakui memiliki rasa yang manis dan legit. Bahan baku singkong yang berasal dari tanah Cimenyan diakui memiliki rasa yang berbeda dengan singkong dari kawasan lain di Bandung. tgh/R-1

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.