Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Skrining Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja Masih Minim

Foto : muhammad marup

Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, dalam Temu Media: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, secara daring, Rabu (2/10).

A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, menyatakan skrining kesehatan jiwa di tempat kerja masih minim. Dari 8.621.549 penduduk usia lebih dari 15 tahun, skrining di tempat kerja hanya menyumbang 2,38 persen.

JAKARTA - Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, menyatakan skrining kesehatan jiwa di tempat kerja masih minim. Dari 8.621.549 penduduk usia lebih dari 15 tahun, skrining di tempat kerja hanya menyumbang 2,38 persen.

"Rendahnya skrining di tempat kerja disebabkan karena petugas puskesmas kesulitan/tidak mendapat izin melakukan skrining pekerja oleh tempat kerjanya," ujar Imran, dalam Temu Media: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, secara daring, Rabu (2/10).

Dia menerangkan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 6,3 persen pegawai swasta dan 3,9 persen PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD mengalami gangguan mental emosional. Sedangkan, 4,3 persen pegawai swasta dan 2,4 persen PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD mengalami depresi.

Imran menambahkan, masalah kesehatan jiwa pada pekerja bisa berdampak pada psikologis, medis, perilaku, performa. Sedangkan, untuk organisasi bisa berdampak pada penurunan produktivitas dan efisiensi serta peningkatan konflik.

"Masalah kesehatan jiwa dapat mempengaruhi seluruh kelompok usia termasuk kelompok pekerja yang menjadi aset bangsa menuju Indonesia emas," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top