Sistem Pertahanan Udara Patriot AS Bertekuk Lutut di Ukraina Melawan Rudal Era Soviet
Ditembakkan dari pesawat Tu-22M3, rudal jelajah supersonik Kh-22 Burya (Storm) berakselerasi hingga Mach 3 sebelum turun menuju sasarannya, mencapai kecepatan tertinggi hampir Mach 4 selama fase terminal.
KYIV - Pasca serangan udara besar-besaran Rusia di Ukraina pada Jumat (29/12), yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai banyak orang, Kyiv mengakui bahwa sistem pertahanan udara Patriot yang dipasok Amerika Serikat telah gagal menghadang hujan rudal dari musuh.
Dilansir oleh The EurAsian Times, juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ihnat, mengungkapkan bahwa sistem rudal darat ke udara seharga 16,4 triliun rupiah
tidak mampu menembak rudal jelajah supersonik Kh-22 Burya (Storm) yang diluncurkan selama serangan tersebut.
"Tidak ada yang jatuh sama sekali," kata Ihnat saat menjawab pertanyaan apakah pasukan Ukraina dapat mencegat setidaknya satu rudal tersebut.
Burya atau Storm adalah rudal anti-kapal era Soviet yang dirancang dengan kemampuan membawa hulu ledak nuklir. Tujuan utamanya adalah serangan jarak jauh, terutama menargetkan kapal induk dan kelompok tempur kapal induk Amerika.
Setelah diperkenalkan, berbagai varian Kh-22 dikembangkan, beberapa disesuaikan untuk target permukaan seperti bendungan, jembatan, dan lokasi strategis.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya