Singapura Serukan Perangi Kemiskinan Global Melalui Perdagangan dan Investasi Terbuka
PM Lawrence Wong.
Foto: IstimewaRIO DE JANEIRO – Perdana Menteri (PM) Singapura, Lawrence Wong, pada hari Senin (18/11) mengatakan, negara-negara dapat memerangi kemiskinan dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan dan investasi terbuka.
Dikutip dari The Straits Times, pertumbuhan dan perdagangan tetap menjadi salah satu cara terbaik untuk menciptakan lapangan kerja, ujar Wong kepada para pemimpin Kelompok 20 (G-20) dalam diskusi tentang kemiskinan dan kelaparan di KTT G-20 di Rio de Janeiro, Brasil.
“Pekerjaan, pada gilirannya, adalah cara paling langsung untuk mengurangi kemiskinan,” kata Wong seraya menambahkan hal ini terjadi karena pekerjaan menyediakan jalan menuju martabat, stabilitas, dan kemandirian.
"Itulah sebabnya upaya reformasi dan penguatan Organisasi Perdagangan Dunia sangat penting," kata PM Wong.
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, meluncurkan aliansi global melawan kelaparan dan kemiskinan pada hari pertama KTT G-20. Lebih dari 80 negara, termasuk Singapura, telah setuju untuk mendukungnya.
Dalam pidatonya, Wong mengatakan, cara paling cepat untuk mengatasi kelaparan dan kemiskinan adalah dengan menghentikan konflik dan peperangan, serta memberikan bantuan ke zona konflik di mana kebutuhan paling besar.
"Singapura melakukan bagiannya semampunya, termasuk menyediakan beberapa putaran bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Gaza," tambahnya.
Sambil menekankan manfaat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, PM Wong mengatakan pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja saja tidak cukup.
“Yang juga penting adalah memastikan bahwa masyarakat kita dibekali dengan keterampilan untuk memanfaatkan peluang kerja baru; dan itulah sebabnya pemerintah harus terus berinvestasi dalam sumber daya manusia,” kata Wong.
Meskipun hal ini secara tradisional telah dilakukan melalui pendidikan dan sekolah, negara-negara harus semakin banyak melakukan hal yang sama, tambahnya. Ini termasuk dalam bidang-bidang seperti pendidikan teknis dan kejuruan, serta pelatihan keterampilan bagi pekerja dewasa.
Wong mengatakan, infrastruktur pelatihan dan peningkatan keterampilan seumur hidup diperlukan untuk melatih orang untuk industri baru dan mencocokkan mereka dengan pekerjaan yang diciptakan.
Ini adalah pendekatan Singapura, dan bagaimana negara itu mampu mempertahankan tingkat pengangguran di bawah 3 persen untuk waktu yang lama, tambahnya.
“Kami senang berbagi pengalaman kami,” kata Wong, seraya menambahkan bahwa Singapura senang mendukung Dewan Penasihat Tingkat Tinggi Bank Dunia mengenai Pekerjaan, yang berfokus pada Afrika dan kawasan Selatan.
Presiden Tharman Shanmugaratnam menjadi salah satu ketua dewan.
Berita Trending
- 1 Kunto Aji Persembahkan Video Musik "Melepas Pelukan Ibu" yang Penuh Haru di Hari Ibu
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Kasihan, Mulai Tahun Depan Jepang Izinkan Penembakan Beruang
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Gunung Ibu Kembali Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter
- Kemensos dan BKN Luncurkan Tes Berbasis AI Pertama untuk ASN Disabilitas
- Gunung Raung Erupsi Sebanyak Lima Kali
- Catat Tonggak Baru, Luar Biasa Jumlah Langganan 5G di Tiongkok Lampaui 1 Miliar
- Mengagetkan, Korea Selatan Kini Resmi Jadi Negara yang Masyarakatnya "Super Tua"