Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Substitusi Energi

Singapura Mulai Mengimpor Listrik Ramah Lingkungan dari Laos

Foto : ROSLAN RAHMAN / AFP

Pekerja merakit panel surya sebagai upaya membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung di Singapura.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Singapura, pada Kamis (23/6), mulai mengimpor energi terbarukan dari Laos melalui Thailand dan Malaysia. Langkah tersebut menandai perdagangan listrik lintas batas multilateral pertama yang melibatkan empat negara Asean, dan tercatat sebagai impor energi terbarukan pertama ke Singapura.

Listrik hingga 100 megawatt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dari Laos akan dialirkan ke Singapura menggunakan interkonektor yang ada di bawah Proyek Integrasi Tenaga Lao PDR-Thailand-Malaysia- Singapura, sebuah proyek antarpemerintah yang didirikan pada 2014 untuk mempelajari kelayakan perdagangan tenaga listrik lintas batas.

Dengan kapasitas 100 MW itu berkontribusi sekitar 1,5 persen dari permintaan listrik puncak Singapura pada 2020 dan dapat memberi daya pada sekitar 144.000 flat empat kamar selama setahun.

Perdagangan listrik lintas batas mengikuti kesepakatan yang ditandatangani pada September tahun lalu antara Keppel Electric, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Keppel Infrastructure Holdings, dan Electricite du Laos, pemasok listrik milik negara Laos, untuk mengimpor energi terbarukan ke Singapura. Kedua organisasi juga telah menandatangani perjanjian pembelian listrik dua tahun pertama.

Impor akan berfungsi untuk menguji kerangka teknis dan peraturan untuk mengimpor listrik ke Singapura, memfasilitasi impor skala besar dari wilayah tersebut di masa depan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top