Singapura Mulai Mengimpor Listrik Ramah Lingkungan dari Laos
Pekerja merakit panel surya sebagai upaya membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung di Singapura.
"Proyek integrasi daya merupakan langkah maju dalam pengembangan jaringan listrik Asean yang lebih luas," bunyi pernyataan bersama dari Otoritas Pasar Energi (EMA), Kementerian Energi dan Pertambangan Laos, Electricite du Laos dan Keppel.
"Jaringan listrik Asean adalah inisiatif regional utama untuk meningkatkan interkonektivitas, keamanan energi, dan keberlanjutan melalui interkoneksi listrik yang ada," tambah pernyataan bersama itu.
"Ini memberikan peluang untuk memanfaatkan sumber energi rendah karbon dan terbarukan di kawasan dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan meningkatkan keamanan dan stabilitas energi," terangnya.
Pendukung Utama
Menteri Energi dan Pertambangan Laos, Daovong Phonekeo, mengatakan negaranya akan menjadi pendukung utama energi terbarukan di wilayah tersebut. "Negara ini memiliki lebih dari 8.000 megawatt kapasitas pembangkit listrik tenaga air, yang akan tumbuh dalam waktu dekat untuk mendukung permintaan domestik dan ekspor di masa depan. Proyek ini membuktikan bahwa kami berada di jalur yang benar saat kami mempromosikan pengembangan pembangkit listrik bersih sumber energi, termasuk tenaga surya dan angin," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya