Sinergi Pariwisata Berkualitas di Biak Numfor Papua Harus Diperkuat
Salah satu destinasi wisata di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Foto: Istimewa.JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meningkatkan sinergi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk mengelola Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Berbasis Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi.
Sinergi tersebut dimaksudkan untuk memperkuat upaya terwujudnya destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan di Kabupaten Biak Numfor, Papua, dengan meningkatkan sinergi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam Forum Group Discussion (FGD) "Sinergitas Berbasis Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi Antara Pusat dan Daerah (SINAKODA)" Biak Numfor secara daring, Kamis (12/5), mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini sebagai komitmen Kemenparekraf dalam mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan khususnya di Biak Numfor.
"Pariwisata berkualitas dan berkelanjutan merupakan potensi yang harus terus kita kembangkan. FGD Sinkoda ini merupakan satu model program dan pedoman yang digunakan Kemenparekraf dalam melaksanakan tugas pengembangan destinasi bersama stakeholders dengan konsep sinergitas kolaborasi melalui pengelolaan DAK Fisik yang terintegrasi," kata Sandiaga dalam siaran pers, Jumat (13/5).
Dia menambahkan dari 17 Bidang DAK Fisik, terdapat enam bidang tematik yang difokuskan kepada pariwisata, yaitu Pariwisata, Jalan, Industri Kecil dan Menengah (IKM), Lingkungan Hidup, serta Perdagangan dan UMKM. Dan sinergitas implementasi DAK nasional ini harus diwujudkan untuk mencapai target RPJMN 2020 - 2024 dan Renstra Parekraf demi mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.
Melalui program ini, kata Sandiaga, diharapkan terwujud tata kelola program sinergitas DAK Fisik yang terintegrasi untuk mewujudkan destinasi yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan sehingga mempercepat pemulihan sektor parekraf untuk menciptakan nilai tambah/PAD daerah dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
"Saya ingin mengingatkan, salah satu upaya untuk membangun destinasi tersebut adalah dengan memanfaatkan DAK Pariwisata," katanya.
Hal senada dikatakan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu. Menurutnya program SINAKODA ini perlu diimplementasikan agar destinasi berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan segera terwujud khususnya di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), destinasi pariwisata prioritas (DPP), dan revitalisasi Bali.
Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf, Wawan Gunawan menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu leading sector dalam perekonomian nasional. Karenanya semua kementerian dan lembaga, pemerintah pusat, dan daerah wajib mendukung untuk percepatan terkait dengan kemajuan daerah dan memberikan nilai tambah terkait terhadap kesejahteraan masyarakat.
Sementara PLH Sekda Biak Numfor Lot Yensenem mewakili Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, mengapresiasi Kemenparekraf/Baparekraf yang menjadikan Biak Numfor sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan FGD Sinakoda. Pariwisata dikatakannya menjadi salah satu fokus pengembangan daerah sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 4 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Mendiktisaintek Ungkap 4 Lokasi Sekolah Unggulan Garuda
- Kemendikdasmen Terbitkan Regulasi Organisasi Profesi Guru
- Penyandang Disabilitas Bisa Berkarier di Bank Jambi
- Restoran Sushi Ini Rogoh $1,3 Juta untuk Tuna Seukuran Sepeda Motor
- Kementerian PU Akan Terapkan Irigasi Padi Hemat Air di Seluruh Indonesia