Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencemaran Udara l Tahun Depan Semua Kendaraan Wajib Uji Emisi

Setahun, Udara Bersih di Jakarta Hanya 34 Hari

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Modifikasi Cuaca I Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Pondok Pinang-TMII dengan berlatar belakang gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara, Selasa (2/7/2019). Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan menerapkan modifikasi cuaca dengan cara membuat hujan buatan

A   A   A   Pengaturan Font

Melihat data tersebut, menurutnya, DKI Jakarta sudah seharusnya tidak bersikap abai terhadap kondisi tingkat kebersihan udara, harus ada gerakan cepat untuk menekan permasalah polusi itu.

Greenpeace Indonesia menyarankan agar DKI Jakarta harus segera memiliki riset emisi inventori untuk polusi udara. "Hampir 80 persen dari 365 hari pada 2018 kami catat kualitas udara di Jakarta berada pada level tidak sehat," kata dia.

Dengan adanya riset emisi inventori secara reguler menurut dia bisa menjadi acuan yang tepat bagi Pemerintah DKI Jakarta dalam menentukan kebijakan yang menyangkut dan selaras pada pengurangan dampak polusi.

"Sekarang contohnya mencoba memperbanyak lahan terbuka hijau, mengatur ganjil-genap untuk menekan kemacetan, untuk apa? Apakah benar efektif, malahan kenyataannya, data menunjukkan sebaliknya polusi semakin parah," kata Bondan.

Baca Juga :
Pameran Karya Seni

Peralatan pendukung riset pun, yakni alat pemantau kualitas udara juga baru terpasang satu unit saja, maksimal radius pantauannya hanya lima kilometer saja. "Kalau melihat luas wilayah DKI Jakarta 666 meter persegi, seharusnya dibutuhkan 66 alat pemantau kualitas udara, atau setidaknya sekitar 20-26 alat," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara

Komentar

Komentar
()

Top