Setahun, Udara Bersih di Jakarta Hanya 34 Hari
Modifikasi Cuaca I Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Pondok Pinang-TMII dengan berlatar belakang gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara, Selasa (2/7/2019). Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan menerapkan modifikasi cuaca dengan cara membuat hujan buatan
Polusi udara tidak boleh jadi persoalan yang terabaikan karena dampak kesehatan yang harus ditanggung masyarakat sangat berbahaya.
JAKARTA - Jakarta hanya memiliki 34 hari udara bersih dalam satu tahun. Sisanya, terhitung 196 hari dengan kualitas udara tidak sehat dan sisanya kurang sehat.
"Itu bahkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dicatat alat pemantau yang dipasang di Gelora Bung Karno," kata juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Ariyanu, di Jakarta, Selasa (2/7).
Bondan menjelaskan data tersebut juga selaras dengan hasil analisis Greenpeace Indonesia, organisasi yang berfokus pada lingkungan tersebut mencatat pada 2017 "hari hijau", atau bersih dari polusi sebanyak 29 hari dan berstatus moderat atau mengarah ke polusi sebanyak 238 hari. "Nah untuk data udara tidak sehatnya, terhitung sebanyak 92 hari," kata dia.
Beranjak ke 2018, data hari dengan kualitas udara tidak sehat malah melonjak lebih dari dua kali lipat, atau berada pada angka 247 hari. "Dan sebanyak 177 dari 247 hari ini, dicatat dengan udara yang sangat tidak sehat," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya