Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sensor Berbasis "Graphene" untuk Asma

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Mengukur biomarker dalam kondensat napas yang dihembuskan berupa tetesan cairan kecil yang habis saat bernapas. Ini dapat berkontribusi untuk memahami asma pada tingkat molekuler dan menyebabkan pengobatan yang ditargetkan dan pengelolaan penyakit yang lebih baik.

Sensor elektrokimia miniatur peneliti Rutgers secara akurat mengukur nitrit dalam kondensat napas yang dihembuskan dengan menggunakan oksida graphene yang dikurangi. Mengurangi grafene oksida tahan korosi, memiliki sifat listrik yang superior dan sangat akurat dalam mendeteksi biomarker. Graphene adalah lapisan tipis grafit yang digunakan dalam pensil.

"Tingkat nitrit dalam kondensat napas adalah biomarker yang menjanjikan untuk peradangan pada saluran pernapasan. Dengan metode yang cepat dan mudah untuk mengukurnya, dapat membantu penderita asma menentukan apakah polutan udara mempengaruhi mereka sehingga mereka dapat mengelola penggunaan obat dan aktivitas fisik dengan lebih baik," Kata Clifford Weisel, rekan penulis dalam studi ini dan profesor di Rutgers 'Environmental and Occupational Health Sciences Institute (EOHSI).

"Ini juga bisa digunakan di kantor dokter dan departemen gawat darurat untuk memantau keefektifan berbagai obat anti-inflamasi untuk mengoptimalkan pengobatan," tambah Weisel.

"Peningkatan peradangan saluran napas mungkin merupakan tanda peringatan dini akan meningkatnya risiko serangan asma atau eksaserbasi COPD, yang memungkinkan dilakukannya tindakan pencegahan atau pengobatan dini yang lebih efektif," kata Robert Laumbach, peneliti lain dalam studi ini.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top