Semoga Perdamaian Segera Terwujud, PM Qatar: Trump Ingin Gencatan Senjata di Gaza sebelum 20 Januari 2025
Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al- Thani
Foto: AFPJENEWA – Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani, pada hari Rabu (5/12), mengatakan Presiden terpilih AS, Donald Trump, menginginkan gencatan senjata di Gaza sebelum pelantikannya pada 20 Januari.
Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, al-Thani mengonfirmasi Trump telah dengan jelas menyampaikan niatnya untuk melihat perang Israel di wilayah Palestina itu diselesaikan sebelum dia dilantik.
"Ya, dia menjelaskannya dengan jelas. Kami mendengar hal ini dari timnya, setidaknya, seperti yang saya ingat dari percakapan yang saya lakukan dengan mereka, bahwa mereka ingin masalah ini diselesaikan sekarang - bahkan hari ini," kata al-Thani.
Seperti dikutip dari Antara, sebagai tokoh utama dalam negosiasi tersebut, Perdana Menteri Qatar itu mengatakan ia memilih untuk tidak memberikan banyak rincian demi melindungi proses ini semaksimal mungkin.
"Kami berusaha sebaik-baiknya. Kami telah melakukan yang terbaik," katanya.
"Kami semua sepakat, dan kami berharap situasi ini bisa segera berakhir sebelum Presiden (Trump) menjabat, karena prioritas kami adalah menstabilkan situasi. Prioritas kami adalah memulihkan keamanan regional," imbuhnya.
Pertukaran Tahanan
Upaya mediasi yang dilakukan oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena penolakan Netanyahu untuk menghentikan perang tersebut.
Selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden, sebelum digantikan oleh Presiden saat ini, Joe Biden, Trump mengambil langkah-langkah seperti memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem, yang membuat marah warga Palestina karena menganggap Yerusalem timur yang diduduki sebagai Ibu Kota negara Palestina di masa depan.
Sebelumnya, Qatar dan negara mediator lainnya dalam perundingan perdamaian Gaza bertekad untuk mengatasi perbedaan antara Hamas dan Israel guna mencapai gencatan senjata permanen.
Berita Trending
Berita Terkini
- IHSG Berbalik Menguat 0,93% Sepekan Ini
- Biodiesel Jadi Strategi Peta Jalan Ketahanan Energi
- Penampilan Cigarettes After Sex (CAS) dalam rangkaian tur dunia X's World Tour 2025 di Jakarta
- Khvicha Kvaratskhelia Resmi Berseragam Paris Saint-Germain
- Filipina Gelar Latihan Militer di Dekat Beting yang Disengketakan dengan Tiongkok