Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semakin Terdesak! Pernah Sebut Putra Mahkota Arab Saudi 'Hina', Presiden AS Joe Biden Dipastikan Bertemu MBS Demi Bahas Hal Penting Ini

Foto : Fahad Shadeed/Reuters

Presiden AS Joe Biden dipastikan akan mengunjungi Timur Tengah pada Juli tahun ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Gedung Putih telah mengkonfirmasi rincian perjalanan pertama Presiden Amerika (AS) Joe Biden ke Timur Tengah, termasuk Arab Saudi. Biden bahkan dikabarkan akan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) yang kontroversial.

"Ya, kita bisa mengharapkan presiden untuk melihat putra mahkota," kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Pemerintahan Biden pada hari Selasa (14/6) mengkonfirmasi perjalanan sang presiden akan berlangsung antara 13 dan 16 Juli. Biden juga akan mengunjungi Israel dan Tepi Barat yang diduduki.

Perhentian di Arab Saudi, khususnya pertemuan dengan MBS dikatakan Al Jazeera akan mewakili perubahan wajah bagi Biden, yang pernah menuduh MBS turut andil dalam pembunuhan jurnalis AS Jamal Khashoggi. Atas laporan intelijen AS itu, Biden bahkan pernah menyebut kerajaan itu "pariah "yang berarti hina atau rendah.

Khashoggi dibunuh dan dimutilasi oleh sekelompok agen Saudi di dalam konsulat negara itu di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Pejabat Saudi awalnya mengklaim Khashoggi telah meninggalkan gedung, tetapi di tengah tekanan publik, kemudian mengakui bahwa dia terbunuh di sana.

Setahun berikutnya, penyelidikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyimpulkan pembunuhan Khashoggi sebagai "eksekusi di luar hukum yang direncanakan".

Namun, Saudi menepis tuduhan itu dan bersikeras bahwa pembunuhan dilakukan oleh agen jahat tanpa persetujuan pejabat tinggi, termasuk putra mahkota. MBS dengan keras membantah memerintahkan atau mengetahui mengenai rencana pembunuhan itu.

Dalam kunjungannya nanti, Biden diharapkan akan mencoba mengamankan peningkatan produksi minyak Saudi, karena pemerintahannya berjuang untuk menjinakkan biaya bahan bakar yang melonjak akibat invasi Rusia ke Ukraina. Al Jazeera menuturkan inflasi juga menekan Biden dan akan merugikan Partai Demokrat yang menaunginya dalam pemilihan kongres paruh waktu mendatang.

Dalam sebuah pernyataan, Jean-Pierre mengatakan bahwa saat berada di Jeddah, Biden akan menghadiri pertemuan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) plus Mesir, Irak, dan Yordania.

Jean-Pierre menjelaskan Biden akan "membahas berbagai masalah bilateral, regional, dan global", termasuk untuk melanjutkan gencatan senjata yang dimediasi PBB dalam pertempuran di Yaman, di mana Saudi telah memimpin koalisi memerangi pemberontak Houthi sejak 2015.

"Biden juga akan membahas cara untuk memperluas kerja sama ekonomi dan keamanan regional, termasuk inisiatif infrastruktur dan iklim yang baru dan menjanjikan, serta mencegah ancaman dari Iran, memajukan hak asasi manusia, dan memastikan energi global dan ketahanan pangan," katanya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top