Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Selipkan Nilai-nilai Pancasila dalam Ketoprak

Foto : Koran Jakarta / eko sugiarto putro

Manfaatkan Kesenian - Kongres Pancasila IX digelar di Kampus Univesiatas Gadjah Mada, Yogyakarta, baru-baru ini. Salah satu pembahasan utama di Kongres Pancasila adalah bagaimana memanfaatkan kesenian untuk pembudayaan nilai-nilai Pancasila.

A   A   A   Pengaturan Font

Siapa pun tak akan suka digurui. Karena itu, Pancasila hanya bisa diteguhkan dengan cara-cara yang melibatkan pengalaman tubuh dan jiwa. Dan seni menyediakan ruang terbaik untuk mengalami Indonesia, meyakini bahwa Pancasila adalah fondasi dasar Indonesia.

Itulah yang diyakini oleh Bondan Nusantara, sosok yang oleh Kemendikbud disebut sebagai urat nadi Ketoprak Yogyakarta. Pria kelahiran tahun 1952 itu sejak kanak-kanak hidup di dunia ketoprak dan kini setelah lebih dari setengah abad mengalami pasang-surutnya seni tradisional Jawa ini, di tengah serbuan kesenian modern dan dunia virtual makin yakin bahwa elan vital bangsa tersimpan justru dalam seni tradisi.

"Seni tradisi menyimpan semua memory kita tentang kehidupan yang usianya sudah ratusan tahun ini. Ketoprak, misalnya, karena ini kebudayaan Jawa dan Pancasila diambil dari salah satu fondasi bangsa Jawa, yakni Negarakertagama, maka ketoprak tanpa kita katakan, sudah sangat Pancasila," katanya.

Apa itu Pancasila dalam ketoprak? Bondan mengatakan inti Jawa yang menjadi inti ketoprak adalah harmoni. Ajaran Jawa kental sekali dengan inti dari Pancasila, yakni harmoni sebagai sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa.

Sejak tahun 2000, di tengah gempuran dunia virtual, Bondan menyusuri desa-desa untuk terus melestarikan ketoprak. Ia menyadari, mengajak generasi muda perkotaan memainkan atau menonton ketoprak mesti bersaing dengan bioskop, musik, serta gencarnya Youtube, dan media sosial. Di desa-desa, gairah anak muda akan ketoprak masih sangat kuat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top