
Seleksi Guru dan Murid Sekolah Rakyat Mulai April, 198 Lokasi Diusulkan sebagai Tempat Sekolahnya
Foto: IstimewaJAKARTA - Proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik Sekolah Rakyat akan dimulai pada April 2025. Sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025.
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, mengatakan sebanyak 198 lokasi telah diusulkan menjadi tempat pendirian Sekolah Rakyat dan 45 di antaranya telah siap beroperasi tahun ini. Usulan ini berasal dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pihak swasta yang bersedia menyediakan lahan serta bangunan.
- Baca Juga: Kepulangan WNI korban TPPO
- Baca Juga: Pakar UGM: BPOM Perlu Rutin Awasi Keamanan Distribusi MBG
“Daerah mengusulkan, baik berupa gedung yang perlu direvitalisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Atau yang kedua berupa tanah kosong, minimal 5 - 10 hektare,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf, usai memimpin rapat pleno persiapan Sekolah Rakyat bersama sejumlah kementerian dan lembaga di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (19/3).
Dia menjelaskan, peserta didik akan diseleksi melalui berbagai tahapan, termasuk seleksi administratif. Anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah (home visit), wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan,” jelasnya.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, menjelaskan bahwa tenaga pendidik akan direkrut dari 60.000 guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah memetakan persebaran guru agar mereka dapat ditempatkan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asalnya.
Dia melanjutkan, pemerintah juga membuka opsi penugasan guru ASN di Sekolah Rakyat. Para calon guru juga akan mengikuti seleksi untuk mengukur kompetensi dan kesiapan mereka.
“Kita ingin tahu para guru itu punya empati sosial. Tidak hanya dia punya kompetensi akademik yang bagus. Tapi paling tidak karena ini berangkatnya adalah dari anak-anak yang punya kelas khusus,” katanya.
Menteri Pendidikan Nasional 2009-2014 ini juga menegaskan Sekolah Rakyat tidak hanya bertujuan memberikan akses pendidikan. Program ini menyiapkan para siswa sebagai agen perubahan untuk memutus rantai kemiskinan. ruf/S-2
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Awak Bus di Purwokerto Cek Kesehatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran
- 3 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 4 Polda Sulawesi Barat Menggelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada Masyarakat
- 5 Rupiah Tak Kuasa Hadapi Tekanan Bertubi-tubi, Simak Prosyeksinya