Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Selamatkan PLN

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Secara keseluruhan, beban usaha PLN naik 11,83 persen secara tahunan pada kuartal III-2018, yakni dari 200,31 triliun rupiah pada kuartal III-2017 menjadi menjadi 224,00 triliun rupiah. PLN juga mengalami rugi usaha sebelum subsidi 23,08 triliun rupiah pada kuartal III-2018. Nilai tersebut naik dari 12,42 triliun rupiah pada periode yang sama tahun lalu. Laporan keuangan kuartal III-2018 PLN mencatat subsidi listrik pemerintah mencapai 39,77 triliun rupiah per 30 September 2018. Jumlah itu naik dari 36,19 triliun rupiah pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, kerugian kurs mata uang asing bersih PLN meroket pada kuartal III-2018. Pasalnya, kerugian naik 677,25 persen dari 2,22 triliun rupiah pada kuartal III-2017 menjadi 17,32 triliun rupiah. Dengan demikian, PLN tercatat membukukan rugi 18,48 triliun rupiah. Posisi tersebut melebar dari kuartal II-2018 dengan kerugian 5,36 triliun rupiah.

Keuangan PLN saat ini sesungguhnya sangat memprihatinkan. Jika kurs dollar AS terus menguat dan harga bahan bakar meningkat, PLN diperkirakan krisis keuangan berkepanjangan. Sebab, pendapatan tidak sesuai dengan biaya pengeluaran. Belum lagi mesti membayar kewajiban dan membengkaknya harga pokok penyediaan (HPP) listrik.

Menteri keuangan pernah mengingatkan PLN atas kondisi keuangan itu. Namun, entah kenapa, PLN justru menganggap hal yang lumrah, karena PLN mengemban tugas negara. Artinya, kerugian PLN sudah sesuai dengan beban dan tugasnya.

Sebenarnya, kita tak ingin PLN terbebani masalah di luar kewajibannya. Paling tidak, PLN mesti mengukur kemampuan diri terlebih dulu, setelah itu baru menyesuaikan dengan penugasan, seperti mengejar target proyek 35 ribu megawatt.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top