Secara Berkala, SPPG Lamongan Akan Mengontrol Gizi Pelajar Penerima MBG
Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melakukan pengecekan paket makanan bergizi gratis (MBG) di dapur SPPG Lamongan, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025).
Foto: ANTARALAMONGAN – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Agustina Nurul Hardian, menyatakan akan melakukan kontrol gizi para penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara berkala.
"Kami akan mengontrol gizi para penerima manfaat program MBG tiap tiga bulan sekali," ujarnya di Lamongan, Rabu (22/1).
Agustina mengatakan bahwa mekanisme kontrol gizi para pelajar mulai tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA) itu, akan dilakukan dengan sistem jemput bola dan menggandeng pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Selain melakukan kontrol gizi kepada para penerima program Makan Bergizi Gratis, pihaknya juga akan melakukan secara bersama-sama proses evaluasi program tersebut.
"Yang kami kontrol nanti apakah ada perubahan atau tidak mengenai berat dan tinggi badan para pelajar penerima program," katanya.
Dalam proses evaluasi, SPPG setempat akan melihat sisa makanan ketika ompreng MBG tersebut dikembalikan. Hal tersebut bertujuan untuk melihat menu mana saja yang disukai dan kurang disukai oleh para penerima program.
"Kami lihat makanan mana yang kurang disukai dan kami ganti dengan menu lainnya dengan memanfaatkan bahan lokal," tambahnya.
Dia menambahkan, pada menu MBG disesuaikan dengan porsi untuk masing-masing jenjang pendidikan para penerima program tersebut. SPPG menyediakan porsi makanan kecil dan besar yang diatur oleh ahli gizi selama 22 hari kerja dengan menu yang berbeda setiap harinya.
Sementara itu, ahli gizi SPPG setempat Hajar Zaidah, S.Gz. membenarkan bahwa untuk siklus menu yang dipakai selama 22 hari kerja tersebut bervariasi.
"Setiap hari menunya berbeda. Gramasinya sendiri juga kami bedakan menjadi dua porsi tersebut, yakni porsi kecil dan besar," katanya.
Ia merinci, pada porsi kecil, takaran nasi untuk kelas TK dan SD kelas 1–3 sebanyak 80–100 gram,sedangkan untuk protein hewani sekitar 30–40 gram, sayuran 30–40 gram dan buah-buahan 50 gram.
Sementara untuk porsi besar dimulai dari tingkatan SD kelas 4–6, SMP dan SMA, disiapkan nasi 100–170 gram dengan tambahan protein hewani seberat 50–60 gram.
"Setiap ahli gizi punya hitungan sendiri yang dikumpulkan dalam satu menu dan hasilnya sudah sesuai kebutuhan," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan tahap awal program MBG di Lamongan menyasar 3.509 siswa di enam lembaga sekolah, yakni TK Kartika Lamongan, SDN Kepatihan, SDN Jetis 3, SDN Jetis 4, SMPN 1 Lamongan, dan SMAN 1 Lamongan.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Modifikasi Cuaca Kurangi Curah Hujan Dilakukan Kamis
- Erupsi Gunung Marapi Diiringi Hujan Abu Vulkanik
- Megawati Hangestri Antar Red Sparks Raih 12 Kemenangan Beruntun
- Dukung Masa Depan Energi Nasional, PHI Pertegaskan Komitmen Anti Penyuapan
- Dinas Pertanian Kudus mulai gencar vaksinasi PMK cegah penyebaran PMK