
Saingi OpenAI, Elon Musk Luncurkan Perusahaan AI Bernama xAI
Elon Musk saat di markas SpaceX pada October 2019.
Foto: Cilicon Republic/NASAFLORIDA - Elon Musk telah meluncurkan xAi, perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menyaingi OpenAI, pencipta ChatGPT, yang dituduhnya "woke".
Pada Rabu (12/7), xAI mengatakan tujuan dari perusahaan baru ini adalah untuk "memahami sifat sebenarnya dari alam semesta".
"Apa pertanyaan paling mendasar yang belum terjawab?"kata xAI di Twitter, aplikasi media sosial yang dimiliki oleh Musk.
Musk, CEO Tesla dan SpaceX, mengatakan dalam sebuah cuitan di Twitter bahwa perusahaannya akan berusaha "memahami kenyataan".
Staf xAI berisikan mantan karyawan OpenAI, Google, Microsoft, Tesla, DeepMind, dan Universitas Toronto, menurut situs web perusahaan itu.
Direktur Center for AI Safety, Dan Hendrycks memberi nasihat kepada perusahaan, menurut situs webnya. Hendrycks awal tahun ini mengorganisir surat peringatan terbuka bahwa AI dapat menimbulkan risiko eksistensial bagi umat manusia, kekhawatiran yang digaungkan oleh Musk.
Musk membantu mendirikan OpenAI pada 2015 namun meninggalkan startup yang berbasis di San Francisco itu pada 2018 karena konflik kepentingan terkait pekerjaannya pada AI di Tesla.
Musk yang membidik "virus woke" di masyarakat, sejak itu menuduh ChatGPT bias mendukung pandangan sayap kiri dan benar secara politis.
Sejak membeli Twitter pada Oktober 2018, Musk yang menggambarkan dirinya sebagai absolutis kebebasan berbicara, telah melonggarkan aturan moderasi dan mengaktifkan kembali akun sayap kanan yang sebelumnya dilarang, yang menurut para kritikus telah menyebabkan lonjakan ujaran kebencian dan ekstremisme di platform tersebut.
Pada April, Musk menyatakan niatnya untuk meluncurkan chatbot saingan bernama TruthGPT.
Musk mengatakan kepada mantan pembawa acara Fox News Tucker Carlson dalam sebuah wawancara bahwa chatbot baru itu akan menjadi "AI pencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami sifat alam semesta".
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Lili Lestari
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 2 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
- 3 Pendaftaran SNBP Jangan Dilakukan Sekolah
- 4 Elon Musk Luncurkan Grok 3, Chatbot AI yang Diklaim 'Sangat Pintar'
- 5 Danantara Harus Bisa Membiayai Percepatan Pensiun Dini PLTU