Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Saatnya Menteri Pendidikan Memahami Filosofi Pendidikan

Foto : istimewa

Antonius Benny Susetyo

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu permasalahan mendasar dalam pendidikan saat ini adalah pandangan pendidikan hanyalah bagian dari mesin industri. Guru-guru dipandang sebagai bagian dari birokrasi yang menjalankan tugasnya dengan beban administratif yang berat, sehingga kehilangan esensi sebagai pendidik yang seharusnya merdeka dalam mengajar.

Pendidikan seharusnya menjadi proses yang memerdekakan, di mana guru memiliki kebebasan untuk menentukan apa yang terbaik bagi siswa. Guru seharusnya berperan sebagai penggerak dalam membentuk manusia Indonesia yang utuh, sesuai dengan filosofi pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara.

Jika pendidikan hanya diarahkan untuk memenuhi tuntutan industri maka kita akan kehilangan generasi yang mampu berpikir kritis dan memiliki kesadaran akan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan yang terlalu berorientasi pada keterampilan teknis akan menghasilkan generasi yang terampil secara teknis, tetapi tidak memiliki kepekaan sosial dan kesadaran politik.

Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang Menteri Pendidikan untuk melihat pendidikan sebagai proses yang lebih luas dari sekadar memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.. Ini adalah salah satu alasan mengapa pendidikan di Indonesia perlu dipimpin oleh seorang Menteri Pendidikan yang tidak hanya memahami administrasi, tetapi juga memiliki visi untuk membebaskan pendidikan dari belenggu birokrasi yang menghambat.

Pendidikan nasional harus mampu menciptakan manusia Indonesia yang berdikari di bidang ekonomi, politik, dan memiliki kepribadian yang kuat. Filosofi ini, yang diusung oleh Bung Karno, menegaskan pendidikan bukanlah alat untuk memperkaya segelintir orang, tetapi merupakan proses untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan memiliki harga diri sebagai bangsa Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top