Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Saatnya Menteri Pendidikan Memahami Filosofi Pendidikan

Foto : istimewa

Antonius Benny Susetyo

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam diskusi yang diadakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Universitas Negeri Malang (UM), etika dalam penyelenggaraan negara dan pendidikan menjadi salah satu fokus utama. Pendidikan yang baik tidak hanya menghasilkan individu yang cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki etika yang kuat dalam kehidupan sosial dan bernegara.

Filosofi pendidikan Pancasila harus mampu membentuk manusia Indonesia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.n amun, kenyataannya, seperti yang diungkapkan dalam diskusi tersebut, pendidikan seringkali menjadi alat politik atau ekonomi semata.

Pendidikan kehilangan maknanya sebagai proses pembentukan manusia yang utuh, dan lebih banyak diarahkan untuk memenuhi tuntutan industri dan pasar kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya peran seorang menteri pendidikan yang memahami filosofi pendidikan dalam arti yang lebih luas, yaitu sebagai alat untuk membentuk manusia yang beretika dan berkarakter.

Pendidikan di Indonesia seharusnya kembali kepada cita-cita proklamasi, yaitu menciptakan masyarakat yang cerdas dan beradab. Cita-cita ini hanya bisa tercapai jika pendidikan nasional didasarkan pada filosofi yang kuat dan dipimpin oleh seseorang yang benar-benar memahami hakikat pendidikan.

Menteri pendidikan harus mampu menerjemahkan amanat konstitusi, yang menjadikan pendidikan sebagai alat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam proses pendidikan, penting untuk menekankan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top