Russia Tolak Komentari Tuduhan Keterlibatan Pasukan Korut di Ukraina
Tentara berlatih di pangkalan angkatan bersenjata operasi khusus Tentara Rakyat Korea (KPA) di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 13 September 2024.
Foto: CNA/AFP/KCNA/KNS/STRMOSKOW - Russia pada hari Jumat (8/11) menolak mengatakan apakah pasukan Korea Utara bertempur bersama tentaranya melawan Ukraina.
Mengutip laporan intelijen, Barat, Ukraina, dan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah mengrim lebih dari 10.000 tentara ke Russia untuk dikerahkan dalam pertempuran.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Kamis, beberapa pihak telah terlibat dalam pertempuran di wilayah Kursk, Russia barat, tempat Kyiv melancarkan serangan.
- Baca Juga: Russia Pertimbangkan Damai dengan Ukraina
- Baca Juga: Komite PBB Adopsi Resolusi tentang HAM Korut
"Tentara Korea Utara saat ini hadir di wilayah Federasi Russia... khususnya di wilayah Kursk," kata Zelenskyy kepada wartawan.
"Ada 11.000 orang. Beberapa dari pasukan ini telah mengambil bagian dalam permusuhan melawan militer Ukraina. Ya, sudah ada korban jiwa," imbuhnya.
Ditanya oleh AFP tentang komentar Zelenskyy pada hari Jumat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar.
"Pertanyaan ini secara langsung menyangkut jalannya operasi militer khusus, oleh karena itu perlu ditujukan kepada Kementerian Pertahanan," kata Peskov, menggunakan bahasa yang disukai Moskow untuk tindakan ofensifnya.
Kementerian Pertahanan Russia biasanya tidak pernah menanggapi pertanyaan pers mengenai pelaksanaan serangan.
Putin dan pejabat senior Russia telah berulang kali menolak untuk membantah laporan adanya pasukan Korea Utara yang berperang melawan tentara Kyiv.
Zelenskyy telah menekan Barat untuk meningkatkan dukungan mereka dalam menghadapi keterlibatan Korea Utara, menganggapnya sebagai eskalasi besar yang mengancam keamanan global.
Anggota parlemen Russia awal minggu ini memilih untuk meratifikasi pakta pertahanan penting dengan Korea Utara yang mewajibkan kedua negara memberikan bantuan militer segera jika salah satu dari mereka diserang.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung