Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rusia Berharap Bantuan Militer Tiongkok, Bagaimana Sikap Beijing?

Foto : The Conversation/AP

Presiden Tiongkok Xi Jinping (kiri) berjalan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

A   A   A   Pengaturan Font

Bantuan militer besar-besaran dalam perang tidaklah murah. AS memberikan bantuan lebih dari US$75 miliar (Rp 1,15 triliun) untuk Ukraina pada tahun 2022. Namun, meski biayanya bisa masif, Cina tetap mempertimbangkan untuk memasok perangkat militer kepada Rusia. Ada beberapa alasan untuk pertimbangan ini.

Secara ekonomi, kepentingan Cina di Rusia meliputi uang, sumber energi, dan peluang perdagangan.

Selama Perang Dingin, AS berhasil mendorong perpecahan antara kedua negara itu. Namun, setelah Perang Dingin berakhir, Rusia dan Cina justru semakin dekat dan menjadi saling terhubung secara ekonomi.

Sejak Rusia pertama kali melakukan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, Cina berusaha mempertahankan sikap netralitas "pro-Rusia". Artinya, Cina secara resmi menyatakan bersikap netral dan tidak ikut campur dalam konflik tersebut, tetapi para pejabat pemerintahnya masih menggemakan narasi dan propaganda perang yang dibuat Rusia, sembari mengabaikan pesan-pesan Ukraina kepada dunia.

Cina juga mengkritik campur tangan Barat dalam perang Ukraina, dan mengusulkan rencana perdamaian sebagai upaya mengakhiri konflik. Namun, isi proposal ini tidak mengandung desakan agar Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top