Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter

Rupiah Melemah, Investor Cerna Implikasi "Downgrade" Utang AS

Foto : ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

Petugas melayani penukaran uang rupiah di Bank BSI, Jakarta, beberapa waktu lalu. Rupiah dan mata uang regional umumnya melemah terhadap dollar AS hari ini tertekan oleh pernyataan hawkish The Fed minggu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menyatakan potensi pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka karena pelaku pasar masih mengantisipasi pernyataan sejumlah pejabat the Fed AS terkait peluang kenaikan suku bunga AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Senin pagi, melemah sebesar 0,06 persen atau 10 poin menjadi 15.705 rupiah per dollar AS dari sebelumnya 15.695 rupiah per dollar AS.

"Potensi pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka hari ini karena pelaku pasar mungkin masih mengantisipasi pernyataan beberapa pejabat bank sentral AS pekan lalu, termasuk (Gubernur Bank Sentral AS) Jerome Powell yang masih membuka peluang kenaikan suku bunga acuan AS lagi untuk menurunkan tingkat inflasi AS yang sampai saat ini masih belum turun ke level target 2 persen," kata Ariston.

Selain itu, beberapa sentimen eksternal juga masih berpotensi mendorong pelaku pasar menjauhi aset berisiko seperti konflik di Timur Tengah yang masih berlangsung dan isu pelambatan ekonomi Tiongkok.

Pekan lalu, aktivitas ekspor Tiongkok pada Oktober 2023 menunjukkan penurunan melebihi konsensus pasar, yakni -6,4 persen dengan konsensus -3,3 persen. "Tiongkok juga melaporkan terjadi deflasi yang bisa diartikan penurunan permintaan dan pelambatan ekonomi di Tiongkok," ucap Ariston.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top