Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rupiah Melemah 34 Poin, Pengamat: Karena Reaksi "Short-Covering" Pasar

Foto : ANTARA/Reno Esnir

Ilustrasi - Petugas menghitung uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

"(Short-covering) berarti aksi penguatan rupiah dengan penjualan dolar AS dibalas dengan aksi sebaliknya, yakni pembelian dollar AS. Biasanya untuk merealisasikan profit," katanya.

Di samping itu, data neraca perdagangan Tiongkok bulan Oktober 2023 bisa menjadi penggerak nilai tukar mengingat negara tersebut memiliki perekonomian terbesar kedua di dunia dan menjadi indikator pasar soal pelambatan ekonomi.

Jika data menunjukkan penurunan ekspor atau impor yang dalam, lanjutnya, pasar bisa bereaksi negatif mengenai aset berisiko, sehingga bisa mendorong penguatan dolar AS lagi.

"Ekspektasi trade balance Tiongkok surplus 81 miliar dolar AS," ucap dia.

Baca Juga :
Rupiah Masih Tertekan

Meninjau sentimen dari dalam negeri, data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III/2023 yang di bawah ekspektasi pasar dapat menjadi faktor penekan rupiah, yakni 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan harapan di atas 5 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top