Rupiah Diprediksi Masih Tertekan

JAKARTA - Penguatan rupiah terhadap dollar AS, Kamis lalu diperkirakan bersifat terbatas sehingga ada potensi berbalik melemah dalam jangka pendek. Kekhawatiran kondisi perekonomian dalam negeri ditambang dengan potensi penguatan dollar AS ke depan bakal kembali menekan pergerakan rupiah ke zona positif.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi melihat komentar bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed soal prospek suku bunga acuan di level tinggi bakal menguntungkan greenback. Dari dalam negeri, lanjutnya, pelemahan rupiah dan tingginya suku bunga acuan the Fed membuat ekonomi Indonesia terancam.

Karenanya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (14/6), bergerak di kisaran 16.230 - 16.310 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (13/6), ditutup menguat 25 poin atau 0,15 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.270 rupiah per dollar AS setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.

"Inflasi di AS 0 persen di bulan Mei dibandingkan perkiraan untuk naik 0,1 persen, sedangkan year on year turun ke 3,4 persen dibandingkan perkiraan 3,5 persen," kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, kemarin.
Halaman Selanjutnya....