Rupiah Masih Tertekan Hari Ini (28/11)
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Sentimen global diperkirakan masih dominan mempengaruhi pergerakan rupiah.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo melihat perlambatan ekonomi global, konflik geopolitik, khususnya perang Russia-Ukraina, telah menciptakan ketidakpastian di pasar global. Alhasil, situasi tersebut mendorong permintaan dollar yang dianggap sebagai salah satu aset safe haven.
Situasi ini memberikan tekanan kepada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. Sutopo memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (28/11), bergerak di kisaran 15.850 - 16.000 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Selasa (26/11) sore, ditutup melemah 54 poin atau 0,34 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.935 rupiah per dollar AS. Pelemahan terjadi di tengah data Purchasing Managers Index (PMI) Amerika Serikat (AS) yang solid.
“Data PMI AS yang solid, terutama sektor jasa yang melampaui ekspektasi, memperkuat pandangan pasar bahwa ekonomi AS masih stabil, mempengaruhi penurunan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve. Hal ini berpotensi menjaga dollar AS tetap kuat dan dapat menekan rupiah,” kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta.
PMI composite S&P November 2024 menunjukkan angka 55,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 54,1.
Berita Trending
- 1 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
- 3 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 4 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Dua Petugas Pemilu di Jatim Meninggal Dunia, Tujuh Orang Sakit
Berita Terkini
- Berita Duka, Rahayu Effendi, Aktris Senior Ibunda Dede Yusuf Meninggal Dunia
- 9 Pasien DBD di Lebak Dilaporkan Meninggal Dunia
- IDI Grobogan Beri Informasi Cara Pengobatan Penyakit Cacar Air
- Seoul Dilanda Hujan Salju Terberat dalam Lebih dari 100 Tahun
- TNI AU Gelar Simulasi Pengisian Bahan Bakar Pesawat Tempur di Uara