Rupiah Masih Tertekan

JAKARTA -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih tertekan jelang akhir pekan ini. Penguatan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau US Treasury membuat rupiah melanjutkan pelemahannya.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong prediksi pelemahan rupiah sejalan dengan potensi penurunan data klaim pengangguran di AS. Dia menambahkan pasar memperkirakan pengangguran AS turun menjadi 235 ribu dari 242 ribu pada bulan lalu.

Selain itu, lanjutnya, tekanan terhadap rupiah juga masih akan terasa seiring menguatnya imbal hasil obligasi AS. Karenanya, kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (21/6), bergerak di kisaran 16.400-16.500 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (20/6), ditutup melemah 65 poin atau 0,40 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.430 rupiah per dollar AS. Pelemahan terjadi usai pengumuman keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga BI Rate.

"Bank Indonesia masih tetap mempertahankan suku bunganya pada level 6,25 persen," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova, di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....