Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 14 Jan 2025, 08:12 WIB

Berpotensi Melemah Lanjutan (14/1)

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Investor diperkira­kan masih cemas dengan prospek normalisasi kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat depresiasi rupiah sejalan dengan kuatnya dollar AS secara global, menyusul data ketenagakerjaan AS pada Desember menunjukkan pengetatan. Ketatnya data tenaga kerja AS mengakibatkan kekhawatiran terkait dengan arah kebijak­an yang ‘high-for-longer’ dari The Fed.

Josua memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (14/1), melanjutkan pelemahannya di kisaran 16.250-16.350 ru­piah per dollar AS. Sentimennya adalah potensi berlanjut­nya ketidakpastian terkait arah suku bunga The Fed.

Sebelumnya, kura rupiah terhadap dollar AS dalam per­dagangan di pasar uang antarbank, Senin (13/1) sore, mele­mah 93 poin atau 0,57 persen dari sehari sebelumnya men­jadi 16.283 rupiah per dollar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS susah untuk rebound secara signifikan. Kurs Rupiah sulit rebound karena indeks dollar AS berada di level tertinggi baru da­lam dua tahun terakhir, yakni 109,96 pada Jumat (10/1) dan 109,65 pada hari ini.

“Antisipasi investor terhadap data inflasi AS yang bakal dirilis pekan ini diprediksi bakal menjadi faktor penting pe­nguatan dollar AS pada pekan ini dan menekan nilai tukar rupiah,” jelasnya di Jakarta.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.