Rupiah Masih Dibayangi Tekanan Dollar AS
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Penguatan dollar AS tersebut merespons perkembangan ekonomi dan moneter di Amerika Serikat (AS).
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat menurunnya probabilitas pemangkasan suku bunga AS (FFR) berpotensi menekan rupia, Senin (6/1). Apalagi, Presiden terpilih AS Donald Trump diperkirakan memberikan sanksi kepada negara-negara anggota BRICS yang tidak menggunakan dollar AS sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional.
Karenanya, Ibrahim memperkirakan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang, bergerak di kisaran 16.180 - 16.250 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, kurs rupiah dalam perdagangan Jumat (4/1), menguat 1 poin atau 0,01 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.197 rupiah per dollar AS.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai penguatan kurs rupiah itu didorong oleh intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing (valas). Meskipun demikian, tren pergerakan kurs rupiah masih dinilai tidak stabil alias volatile.
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 3 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 4 Industri Kosmetik Nasional Sedang 'Glowing', tapi Masyarakat Perlu Waspada
- 5 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal