Rupiah Berpeluang Makin Melemah Senin (16/12)
Foto: ISTIMEWAJAKARTA – Pengamat mengatakan, tertekannya rupiah akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS), hingga kebijakan stimulus pemerintah Tiongkok.
Sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS pada akhir perdagangan Jumat lalu ditutup turun 64 poin atau 0,40 persen menjadi Rp16.009 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.945 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan kebijakan ekspansif dan inflasi di bawah Presiden terpilih Donald Trump juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka panjang. Selain Fed, keputusan suku bunga di Jepang dan Inggris juga akan menjadi fokus minggu depan.
Faktor eksternal lainnya adalah sebuah pernyataan media pemerintah Tiongkok yang berjanji untuk meningkatkan defisit anggarannya, meningkatkan penerbitan utang, dan melonggarkan kebijakan moneter untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah ketegangan perdagangan yang diantisipasi dengan AS.
Namun, pasar melihat kebijakan tersebut tidak mungkin memberikan momentum ekonomi langsung yang dibutuhkan untuk melawan tekanan deflasi Tiongkok.
Dari dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto bersama sejumlah menteri akan membahas nasib kebijakan Pajak Pertambahan Nilai pada besok, Senin (16/12).
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 3 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 4 Gelar Graduation Development Program Singapore 2024, MTM Fasilitasi Masa Depan Lebih Baik untuk Pekerja Migran
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- Tulungagung ajukan bantuan perbaikan infrastruktur rusak akibat hujan
- Wamen P2MI tinjau simulasi program MBG di Cirebon
- Propam Polda NTT periksa gawai personel Polda NTT cegah Judi Online
- Paling Realistis! Inilah 10 “Game” dengan Grafik Terbaik di 2024
- Pemkab Cianjur masih fokus penanganan jalan rusak akibat bencana alam