Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Nilai Tukar I Jatuh 20 Persen, 1 Poundsterling Kini Setara dengan 1,03 Dollar AS

Rupiah Bakal Merosot Susul Mata Uang Global

Foto : ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA

NILAI TUKAR MEROSOT I Petugas menghitung pecahan uang 100 dollar AS di jasa penukaran uang asing di Melawai, Jakarta, Rabu (28/9). Nilai tukar mata uang asing seperti euro, yen Jepang, dan yuan Tiongkok termasuk rupiah telah merosot dalam beberapa pekan terakhir.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengamat Ekonomi dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teuku Riefky, mengatakan tren depresiasi terhadap dollar AS hampir terjadi pada semua mata uang termasuk rupiah. Depresiasinya memang berbeda-beda antara satu negara dengan negara lain. Rupiah sendiri, depresiasinya relatif tidak terlalu buruk dibandingkan dengan negara negara lain seperti Inggris dan negara-negara di Eropa yang menggunakan euro.

Namun demikian, pemerintah harus memikirkan kalau depresiasi rupiah akan mempengaruhi harga impor yang semakin mahal. "Kalau dilihat dari profil impor 90 persen impor kita itu terdiri dari bahan baku dan barang modal sehingga dampaknya kemudian ongkos produksi dalam negeri akan semakin mahal," kata Riefky.

Secara terpisah, Direktur Celios, Bhima Yudisthira, mengatakan pemerintah dan Bank Sentral perlu mewaspadai penguatan dollar AS karena dollar indeks sudah menyentuh 113 dan trennya terus meningkat atau naik 17 persen secara year to date.

Menguatnya dollar AS terhadap hampir seluruh mata uang yang ada di dunia itu karena normalisasi kebijakan moneter dan juga kenaikan inflasi yang terjadi di negara- negara maju, kemudian krisis energi yang terjadi di Eropa.

"Jadi, dampaknya nanti kepada meningkatnya inflasi di dalam negeri kalau rupiahnya terus melemah dan ini akan menciptakan imported inflation atau inflasi karena biaya impor menjadi lebih tinggi, keluarnya arus modal asing terutama di pasar surat utang karena investor mencari instrumen yang lebih aman.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top