Rupiah Masih Sulit "Rebound"

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (3/10). Rupiah diperkirakan masih dibayangi sentimen negatif.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong melihat rupiah masih sulit untuk kembali menguat atau rebound. Selain itu, investor juga mulai mengantisipasi kemungkinan inflasi yang kembali akan naik oleh ganguan pasokan di tengah mogok pekerja dermaga di Amerika Serikat (AS).

Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (3/10), bergerak di kisaran 15.225 - 15.375 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Rabu (2/10), ditutup melemah 62 poin atau 0,41 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.268 rupiah per dollar AS. Pelemahan terjadi di tengah kontraksi Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia.

"S&P Global melaporkan Purchasing Manager's Index manufaktur Indonesia masih terkontraksi di bawah 50, yakni berada di level 49,2 pada September 2024, meskipun indeks aktivitas manufaktur tersebut mengalami peningkatan tipis dari bulan sebelumnya 48,9," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta.

Ibrahim menuturkan lesunya kondisi manufaktur tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain, seperti Tiongkok dan Australia yang juga masuk di zona kontraksi.