Rumania dan Bulgaria Gabung dalam Zona Schengen
Penjaga perbatasan Rumania dan Bulgaria sedang bertugas di pos perbatasan Giurgiu-Ruse yang menghubungkan kedua negara Eropa timur itu pada Rabu (1/1). Setelah selama 13 tahun penantian, terhitung mulai 1 Januari, Rumania dan Bulgaria telah secara resmi
Foto: AFP/Daniel MIHAILESCUBUKARES – Setelah penantian selama 13 tahun, dua negara Eropa timur yaitu Rumania dan Bulgaria pada 1 Januari resmi menjadi anggota penuh zona Schengen. Dengan masuknya kedua negara itu dalam zona Schengen, berarti memperluas wilayah tanpa batas menjadi 29 negara anggota.
Perluasan tersebut, yang dimungkinkan setelah Austria dan anggota lain mencabut keberatan mereka terhadap bergabungnya negara-negara bekas komunis, secara resmi dilakukan pada tengah malam tanggal 1 Januari, ditandai dengan upacara di berbagai pos perbatasan.
Rumania dan Bulgaria yang masuk anggota Uni Eropa sejak 2007, sebagian dimasukkan ke zona Schengen pada Maret yang menghilangkan kewajiban pemeriksaan perbatasan di pelabuhan dan bandara. Tetapi Austria mengancam akan memveto masuknya kedua negara itu secara penuh dalam zona Schengen karena kekhawatiran terjadinya migrasi.
Namun Wina menarik kembali ancaman vetonya pada Desember setelah ketiga negara mencapai kesepakatan mengenai paket perlindungan perbatasan, yang membuka jalan bagi Rumania dan Bulgaria, dua negara termiskin di Uni Eropa, untuk bergabung dengan Schengen.
Diciptakan pada tahun 1985, zona tersebut sekarang akan mencakup 25 dari 27 negara anggota UE, serta Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein, yang mencakup total populasi lebih dari 400 juta orang.
“Rumania dan Bulgaria sebenarnya telah memenuhi persyaratan teknis zona Schengen untuk keanggotaan sejak 2011. Namun negara-negara anggota selalu menolak setiap kali kami mencoba bergabung,” kata analis Valentin Naumescu kepada AFP.
Para pemimpin kedua negara memuji perluasan ini sebagai tonggak bersejarah. Uni Eropa mencabut keberatannya terhadap Rumania dan Bulgaria, yang masing-masing berpenduduk 19 juta dan 6,5 juta jiwa, untuk bergabung dengan Schengen setelah dua negara itu menandatangani perjanjian perlindungan perbatasan dengan Austria pada November lalu. SB/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- 37 Tahun Berdiri, Restoran Indonesia di Hong Kong Bisa Renovasi dari Diaspora Loan BNI
- Film ‘How to Make Millions Before Grandma Dies’ Menginspirasi Penonton untuk Berbagi Cerita
- Jelang Pelantikan, Trump akan Dijatuhi Hukuman atas Kasus Uang Tutup Mulut
- Penumpang Nataru di Bandara Soetta Tembus 2 Juta
- Khofifah: Hari Braille Sedunia Momen Tingkatkan Hak Sisabilitas Netra