
Rumah Sakit Lapangan Indonesia Layani Lebih dari 2.000 Korban Gempa di Turki

Tim dari Indonesia mengakhiri misi medis darurat di lokasi bencana dan menyerahkan peralatan, tenda, obat-obatan ke otoritas kesehatan Turki
ISTANBUL - Dokter dan staf paramedis dari Indonesia sejauh ini telah merawat lebih dari 2.000 orang korban gempa dahsyat di Turki. Hal itu disampaikan oleh wakil ketua tim INA-EMT pada Senin (27/2).
Wakil Ketua Tim Emergency Medical Team Indonesia (INA-EMT), Dr Corona Rintawan, mengatakan dalam sebuah keterangan tertulis bahwa sekitar 70 persen pasien yang dirawat oleh tim medis darurat Indonesia mengeluhkan masalah pernapasan.
Gangguan kesehatan tersebut, kata dia, bisa disebabkan karena cuaca, kondisi tempat tinggal dan debu karena proses pembongkaran puing-puing yang masih berlangsung.
Indonesia mendirikan rumah sakit lapangan pada 15 Februari di distrik Hassa di Hatay, salah satu dari 11 provinsi yang dilanda gempa dahsyat pada 6 Februari, yang menyebabkan kehancuran di wilayah yang luas.
KBRI Ankara mengatakan rumah sakit itu melayani sekitar 200 pasien sehari, jumlah tersebut melebihi kapasitas normalnya yang 150 pasien perhari.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya