Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Riset Ilmu Sosial Tidak Penting Dibanding Ilmu Alam, Benarkah?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Arthimedes

Berdasarkan data Scimago Country Rank, Indonesia menempati peringkat ke-14 dari 237 negara di dunia untuk kategori jumlah publikasi riset sosial pada 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

2. Dampak riset ilmu sosial tidak langsung

Terdapat pandangan umum bahwa ilmu alam adalah ilmu yang sulit dan hanya dapat diakses oleh orang-orang dengan tingkat kecerdasan tinggi. Apalagi, hasil penemuan para ilmuwan sains dianggap lebih berdampak nyata bagi kehidupan umat manusia. Sebagai contoh teknologi pesawat, telepon seluler, dan vaksin.

Sementara itu, hasil riset peneliti sosial dianggap "sekadar" sebagai produksi pengetahuan berupa buku, jurnal ilmiah, dan naskah kebijakan yang menjelaskan gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Ditambah lagi, hanya sebagian kecil dari hasil penelitian ilmu sosial yang memiliki produk berbentuk fisik dan dipatenkan.

3. Tema riset ilmu sosial terlalu familiar

Memiliki pengetahuan terhadap fenomena sosial dan pengalaman pribadi membuat masyarakat familiar dengan tema-tema yang diangkat dalam riset ilmu sosial. Konsekuensinya, mereka hanya memberi sedikit respek terhadap analisis ilmiah yang dilakukan para ilmuwan sosial terhadap sebuah fenomena sosial.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top