Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Riset Ilmu Sosial Tidak Penting Dibanding Ilmu Alam, Benarkah?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Arthimedes

Berdasarkan data Scimago Country Rank, Indonesia menempati peringkat ke-14 dari 237 negara di dunia untuk kategori jumlah publikasi riset sosial pada 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

1. Ilmu sosial tidak memiliki kondisi tetap

Pada 1962, Fritz Machlup, ahli ekonomi kelahiran Austria yang sempat mengajar di Johns Hopkins University dan Princeton, Amerika Serikat, pernah menulis tentang inferioritas ilmu sosial terhadap ilmu alam.

Menurut Machlup, ada tiga alasan mengapa ilmu alam dianggap lebih tinggi dari ilmu sosial yaitu ilmu alam memiliki kondisi yang konsisten, dapat dibuktikan kebenarannya, dan memiliki nilai yang tetap.

Di sisi lain, ilmu sosial hadir dalam bentuk yang dinamis dan tidak memiliki nilai tunggal saat menginterpretasikan gejala sosial. Temuan-temuan dalam penelitian sosial sedikit banyak bergantung pada perspektif dan interpretasi peneliti sehingga mungkin saja terjadi bias.

Apalagi temuan dalam riset sosial sulit untuk direplikasi dan direproduksi di situasi yang serupa. Hal inilah yang membuat sebagian kalangan menganggap bahwa ilmu sosial 'tidak sepasti' ilmu alam sehingga dipertanyakan nilai pentingnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top