Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Riset Ilmu Sosial Tidak Penting Dibanding Ilmu Alam, Benarkah?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Arthimedes

Berdasarkan data Scimago Country Rank, Indonesia menempati peringkat ke-14 dari 237 negara di dunia untuk kategori jumlah publikasi riset sosial pada 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Tanpa adanya ilmuwan sosial, kita akan kesulitan untuk menjelaskan berbagai masalah sosial dan cara kerja masyarakat seperti masalah ketimpangan kelas sosial, kemiskinan, hak buruh, aktivitas politik masyarakat dan kekerasan terhadap perempuan.

Selain itu, kita juga akan kesulitan dalam menjelaskan fenomena terkini yang menyebar luas (viral) di masyarakat. Misalnya, masalah kesehatan mental, tren flexing atau atau perilaku memamerkan kekayaan di media sosial, hingga maraknya budaya fandom di kalangan anak muda.

Berbeda dengan ilmu alam yang memiliki inovasi berupa teknologi, terobosan ilmu sosial berupa pola pemahaman, konsep, dan ide baru untuk menjadikan hidup manusia menjadi lebih baik. Jika ilmu alam memberi kita teknologi yang melahirkan ponsel pintar, maka ilmu sosial membantu kita memahami bagaimana dan mengapa manusia menggunakan ponsel pintar tersebut.The Conversation

Ranny Rastati, Researcher at Research Center for Society and Culture (PMB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top