Rilis Buku Anak-Anak Kedua
Foto: ANTARA/Instagram/robbiearnettPasangan selebritas Elizabeth Olsen dan Robbie Arnett merilis buku anak-anak kedua mereka berjudul Hattie Harmony: Opening Night yang diharapkan dapat mengajari anak-anak cara mengelola kecemasan mereka.
People pada Rabu (7/7) melaporkan Elizabeth Olsen dan Robbie Arnett membuat buku kedua tersebut setelah Hattie Harmony: Worry Detective, buku yang pertama, mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Buku Hattie Harmony: Opening Night menawarkan sebuah bacaan bagi anak-anak untuk melakukan beberapa aktivitas, seperti penjurnalan, waktu istirahat, dan refleksi diri.
"Lizzie dan saya berjalan-jalan dan bertukar pikiran dan menemukan karakter Hattie Harmony ini. Kami berdua menginginkan Hattie ketika kami masih muda," kata Robbie Arnett.
Sementara itu, buku kedua mereka tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadi mereka dengan kecemasan. Elizabeth Olsen mengatakan pengalamannya dalam menghadapi kecemasan pertama kali muncul saat ia berusia awal 20-an.
Elizabeth Olsen mengalami serangan panik ketika dirinya berusia 22 tahun, yang menurut dia menakutkan sehingga dia mempelajari beberapa permainan untuk membantunya keluar dari masalah tersebut. Olsen juga melakukan yoga sejak berusia 17 tahun dan dia merasa hal yang dilakukannya itu dapat menjadi alat untuk mengurangi serangan panik.
Sama seperti Olsen, Arnett mengatakan dia tumbuh sebagai anak yang sangat cemas karena keluarganya yang sering berpindah-pindah. Dia pun merasa takut akan banyak hal.
Karakter Hattie, kata Arnett, dapat dijadikan representasi dirinya yang saat kecil belum mampu mengatasi kecemasannya sendirian sehingga anak-anak dapat mengikuti cara Hattie untuk mengatasi kecemasan mereka.
Bagi pasangan tersebut, membuat buku Hattie Harmony: Opening Night adalah hal yang menyenangkan. Dalam hubungan mereka, keduanya sepakat bahwa komunikasi adalah kunci utama keberhasilan dalam menyelesaikan masalah.
Olsen pun memuji sang suami sebagai orang yang sangat imajinatif dan kreatif. Menurut dia, sifat tersebut dapat mengimbangi keduanya dalam pembuatan buku terbaru mereka itu.
Salah satunya, mengubah cerita menjadi bahasa yang bisa dipelajari dari psikolog perilaku anak dan menggunakan bahasa tersebut agar tetap membuatnya menyenangkan.
"Jadi, meskipun dia memiliki banyak ide, saya cenderung menjadi orang yang mencari tahu bagaimana kami menyusun format," kata Olsen.
Kedua buku tersebut diilustrasikan oleh Marissa Valdez. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Stimulasi Pemberian Kredit ke UMKM, Begini Jurus BI
- Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari