Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 10 Mar 2023, 00:02 WIB

RI Jadi Negara Maju 2045 jika Ekonomi Tumbuh 6 Persen Per Tahun

Foto: Sumber: BPS - Litbang KJ/and - KJ/ONES

JAKARTA - Indonesia berpotensi mewujudkan cita-cita sebagai negara maju dan sejahtera pada 2045 mendatang dengan catatan mampu menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) sekaligus mantan Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro, mengatakan perekonomian Indonesia perlu tumbuh rata-rata 6 persen per tahun agar Indonesia bisa menjadi negara maju di 2045.

"Kita perlu menyesuaikan kembali rata-rata pertumbuhan ekonomi dari 5 menjadi 6 persen per tahun sampai 2045," kata Bambang di Jakarta, Kamis (9/3).

Meskipun hanya bertambah 1 persen dari rata-rata pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun terakhir yang sebesar 5 persen, Indonesia perlu membuat kebijakan-kebijakan terobosan untuk mencapai target agar rata-rata pendapatan masyarakat per tahun mencapai 13 ribu dollar AS.

Pertumbuhan ekonomi yang mendekati 7 persen dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan dan kontribusi sektor manufaktur di dalam negeri. "Jika kalian mengingat, pertumbuhan ekonomi kita pernah mencapai 7 persen secara tahunan, yang hanya terjadi ketika sektor manufaktur kita mendominasi perekonomian di tahun 1990-an," katanya.

Kontribusi sektor manufaktur, misalnya melalui ekspor, perlu ditingkatkan agar dapat melampaui capaian pada 2020 yang masih di bawah 10 persen.

Untuk itu, menurutnya, perekonomian Indonesia perlu meninggalkan ketergantungan terhadap komoditas sumber daya alam (SDA) dan mulai mengolah komoditas tersebut agar dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar.

Seluruh Elemen Berperan

Pakar ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Bambang Budiarto, mengatakan pertumbuhan di kisaran 6 persen memang besaran yang ideal untuk sampai pada 2045, tapi angka itu adalah angka dalam kondisi pembangunan ekonomi yang normal. Namun yang utama adalah bagaimana seluruh elemen pembangunan makroekonomi memiliki semangat untuk menjaga keberlanjutan ekonomi.

"Sedangkan saat sekarang kita dalam situasi dan suasana pemulihan ekonomi, tentu hal yang demikian perlu penyesuaian pada hampir seluruh agenda ekonomi baik nasional maupun daerah.

Pendapat senada disampaikan ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup memang dibutuhkan agar Indonesia tidak terjebak dalam middle income trap. "Sejak tahun lalu, Indonesia kembali masuk kelompok upper middle income countries, setelah sebelumnya saat pandemi turun ke kelompok low middle income group. Kita memang butuh pertumbuhan lebih tinggi dan lebih berkualitas," kata Aloysius.

Menurutnya, ada dua hal utama yang saling terkait untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Pertama, krusial untuk mendorong sektor industri manufaktur yang belakangan ini justru seakan menunjukkan gejala deindustrialisasi yang prematur, atau terlalu cepat meninggalkan sektor manufaktur.

Redaktur: Redaktur Pelaksana

Penulis: Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.