Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketersediaan Bahan Makanan

RI Harus Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Impor dengan Substitusi

Foto : ISTIMEWA

YOHANES JAKRI Pengajar Fakultas Kesehatan dan Pertanian Unika Santo Paulus Ruteng NTT - Dengan pangan lokal, harga pangan dalam negeri tidak rentan bergejolak ketika di pasar internasional ada distabilitas harga dan pasokan.

A   A   A   Pengaturan Font

"Dengan pangan lokal, harga pangan dalam negeri tidak rentan bergejolak ketika di pasar internasional ada distabilitas harga dan pasokan," kata Yohanes.

Sebelumnya, Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus Edi Siregar, mengatakan invasi Russia ke Ukraina berpotensi memicu kenaikan harga pangan dalam negeri, terutama komoditas yang banyak diimpor dari negara tersebut. Berdasarkan data, Ukraina merupakan salah satu negara pemasok utama gandum ke Indonesia. Gandum dan produk turunannya tercatat menyumbang 8,5 persen dari total kebutuhan pangan di Indonesia.

Dia mengatakan selain pangan, harga energi juga berpotensi melonjak karena harga minyak dunia terus merangkak naik.

"Harga komoditas yang terus naik setelah konflik ini akan mengurangi potensi produksi pangan global sehingga harga pangan mungkin naik lebih lanjut," kata Agus.

Dengan kondisi tersebut, pemerintah akan berupaya menahan kenaikan administered price atau barang/jasa yang harganya diatur pemerintah, meskipun pada 2023 defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diharapkan kembali kurang dari 3 persen Produk Domestik Bruto (PDB).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top