Resmi Ditutup, SOMRDPE Sepakati Komitmen Wujudkan Pembangunan Desa Berkelanjutan
SOMRDPE digelar sejak 28 Agustus dan dihadiri para delegasi negara anggota ASEAN serta desa-desa yang tergabung dalam ASEAN Village Network (AVN).
Foto: IstimewaJAKARTA - Senior Official Meeting on Rural Development and Proverty Eradication (SOMRDPE) secara resmi ditutup di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, akhir pekan lalu. Forum ini diakhiri dengan komitmen seluruh negara anggota ASEAN termasuk Indonesia untuk terus mewujudkan pembangunan desa berkelanjutan tanpa ada satu pun yang tertinggal.
"Event ini sangat penting untuk ASEAN. Kita punya tujuan yang sama yaitu berkolaborasi dan bekerja sama dalam membangun desa berkelanjutan. Kita punya banyak potensi dalam bidang wisata juga digitalisasi untuk bisa menambah eksistensi desa serta substansi untuk peningkatan ekonomi masyarakat," kata Plh Dirjen PDP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Rachmatia Handayani sebelum menutup forum, kemarin.
Ia menambakan jika semua peserta berkomitmen tidak akan ada satu pun desa yang tertinggal, kita akan membangun desa di seluruh pelosok dan bersama-sama mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
SOMRDPE digelar sejak 28 Agustus dan dihadiri para delegasi negara anggota ASEAN serta desa-desa yang tergabung dalam ASEAN Village Network (AVN). Para delegasi mengikuti diskusi untuk menentukan arah forum ini untuk memaksimalkan pembangunan desa dengan potensi dan kebutuhan masing-masing.
Hal senada disampaikan delegasi Filipina yang menyebutkan pentingnya SOMRDPE dan AVN dalam membangun desa. Tak kalah penting, delegasi juga merasa senang dengan konsep acara dan kebudayaan desa-desa khususnya di Kota Batu dan Kabupaten Malang yang ditunjukkan berikut dengan inovasinya.
"Meeting ini sangat luar biasa. Kami diajak tidak hanya berada di dalam ruang meeting tapi juga melihat kebudayaan dan keindahan serta kemajuan desa di Pujon Kidul, Kanjuruhan dengan banyaknya festival budaya dan di Tulungrejo malam ini di tempat yang indah dan lapangan yang sangat bersih," tutur delegasi Filipina.
Sebelum acara berakhir, para delegasi mendapatkan piagam penghargaan serta buah tangan khas Indonesia untuk dibawa pulang ke masing-masing negara. Selain itu, penutupan dilaksanakan dengan kentongan yang dipegang seluruh delegasi dan tamu undangan sebagai simbol salah satu budaya Indonesia.
Hadir dalam penutupan forum tersebut di antaranya Sekretaris Daerah Kota Batu Zadim Efisiensi, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Asisten I Setdaprov Jatim) Benny Sampirwanto, Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kemendes PDTT dan perwakilan Kementerian/Lembaga, pendamping desa, dan masyarakat setempat.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Hidupkan Pasar Properti, Guangzhou di China Akan Pangkas Pajak Penjualan Rumah Berukuran Besar
- Operasi Gabungan Berhasil Memberantas Seluruh Pusat Penipuan Telekomunikasi di Myanmar
- Bawaslu DKI: RT/RW Jangan Terlibat Politik Praktis di Pilkada Jakarta
- MUF GJAW 2024 Diharapkan Jadi Katalisator Pertumbuhan Industri Otomotif Nasional
- Ini Peyebabnya Kenapa Warga Diminta untuk Mewaspadai Penyakit Kulit dan Demam Berdarah