Bitcoin Tembus $95.000 untuk Pertama Kalinya
Ilustrasi bitcoin.
Foto: Yahoo FinanceTOKYO - Bitcoin mencapai rekor pada hari Kamis (21/11), melampaui $95.000 atau Rp1,5 miliar untuk pertama kalinya karena mendapat keuntungan dari ekspektasi presiden terpilih Donald Trump akan mendorong langkah-langkah untuk melonggarkan regulasi unit tersebut.
Mata uang digital tersebut mencapai $95.004,50 pada awal perdagangan Asia, pengamat memperkirakan akan segera mencapai $100.000.
Para pedagang telah menumpuk di bitcoin sejak Trump terpilih pada awal bulan, mendorongnya naik hampir 40 persen sejak pemungutan suara.
Trump berjanji saat kampanye akan menjadikan Amerika Serikat sebagai "ibu kota bitcoin dan mata uang kripto dunia," dan menugaskan miliarder teknologi dan ahli teori konspirasi sayap kanan Elon Musk untuk bertanggung jawab atas audit menyeluruh terhadap pemborosan pemerintah.
Stephen Innes dari SPI Asset Management mengatakan lonjakan tersebut "didorong oleh meningkatnya keyakinan bahwa pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump akan mengawali era yang ramah terhadap kripto. Para spekulan mendukung narasi tersebut, memicu kegilaan saat aset digital mendekati valuasi yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 4 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Ini Cara Implementasinya, AI Berperan Penting untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital
- Semoga Ini Jadi Awal Perdamaian, Bangkok Konfirmasi Pembebasan Lima Sandera Thailand di Gaza
- Ini Caranya, Wamentrans Optimistis Indonesia Dapat Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Semoga Dihukum Berat Pelakunya, Oditur Serahkan Perkara Penembakan Bos Rental ke Pengadilan Militer
- Ini Alasannya Kenapa Kementerian PU Akan Larang Penambangan di Sungai Progo