Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rekam Jejak Perjuangan Tokoh Pelintas Batas

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Djohan, kerukunan umat beragama di Indonesia harus dibiarkan tumbuh secara alami. Jika diatur, ekspresi kerukunan yang tercipta akan penuh dusta, tidak otentik. Dialog intens harus digerakkan demi tumbuhnya kerukunan alamiah tersebut. "Tidak berlebihan jika ada yang menyebut Mas Djohan sebagai salah satu peletak teologi kerukunan beragama. Karena gagasan-gagasannya tentang mempertemukan beragam agama dan keyakinan banyak menjadi rujukan, " tulis Abd Rahim Ghazali (hlm 73).

Dia berani menentang kebijakan yang mendiskreditkan golongan minoritas, sehingga hak-hak mereka sebagai warga negara dirampas. Perjuangannya ini memiliki risiko konfrontasi dengan pemerintah dan golongan mayoritas yang antipati terhadap kelompok yang tidak senafas dengan keyakinan mereka. Djohan memang tidak pernah menutupnutupi perjuangan ini walaupun harus menanggung risiko-risiko.

Baca Juga :
Jiwa Kesatria

"Saya menentang semua bentuk diskriminasi dan ketidakadilan kapan pun, di mana pun, dan dalam hal apa pun. Dalam hal ini tidak ada kompromi," tegas Djohan, ini sebagaimana dikutip Ahmad Gaus (hlm 5).

Dia juga pembaru Islam seperti Gus Dur, Cak Nur, dan Ahmad Wahib. Tanpa pembaruan, sulit menyulut semangat toleransi dengan agama lain. Sebab dalam ajaran Islam konvensional, agama lain dianggap "keliru." Gagasan pembaruannya bukan mengubah ajaran Islam, tapi meluaskan batas-batas pemahaman dengan beragam wawasan, sehingga sudut pandang untuk memahami ajaran lain selalu terbuka.

"Sosok Djohan memang telah terbuka, dan itu sudah berakar pada dirinya sejak kecil. Ia gemar mempelajari berbagai hal. Selain mengaji Alquran, Djohan kecil juga keranjingan membaca biografi tokoh dunia. Ketekunan menyimak buku diwariskan ibunya, yang sekalipun pedagang kecil, getol membaca," tulis Gunoto.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top