Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rekam Jejak Perjuangan Tokoh Pelintas Batas

A   A   A   Pengaturan Font

Buku ini disusun untuk mengenang perjuangan Djohan Effendi yang wafat 17 November 2017 di usia 78 tahun. Dia dijuluki pelintas batas karena keberaniannya merombak pemikiran, kebiasaan, dan pola-pola hubungan konvensional untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan tegaknya hak asasi manusia. Beragam cacian, label peyoratif dan ancaman dihadapi. Namun, Djohan terus bersiteguh di jalan perjuangannya karena panggilan nurani dan tanggung jawab sebagai orang terdidik.

Pada tahun 70-an, Djohan merintis dialog antarumat beragama di Indonesia. Sebab kesalahpahaman acap kali terjadi bila tiada komunikasi intens dan interaktif. Perbedaan menyimpan benih konflik, kecuali dijembatani dengan saling memahami bahwa yang berbeda bukanlah salah atau ancaman. Pemahaman demikian akan menemukan titik kesepakatan yang bisa dijadikan pijakan hidup bersama.

Baca Juga :
Olahraga dan Politik

Penulis naskah pidato Pak Harto tersebut menyemai gagasan progresifnya lewat tulisan di berbagai media. Dia juga mendirikan wadah seperti Masyarakat Dialog Antaragama (Madia) dan Indonesian Conference On Religion and Peace (ICRP). Wadahwadah tersebut hingga kini masih eksis tak hanya menyelenggarakan dialog antaragama. Mereka juga berkembang menjadi kerja sama antarumat beragama di bidang sosial keagamaan dan kemasyarakatan (hlm v).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top