Reformasi Struktural Harus Menyasar Pembiayaan Perbankan
Bank Indonesia
Kebijakan suku bunga atau stimulus fiskal yang dicanangkan pemerintah tidak akan tersalurkan dengan baik jika sistem perbankan masih menghadapi permasalahan seperti non performing loans (NPL), tata kelola yang lemah, atau kebijakan pinjaman yang tidak berorientasi pada pertumbuhan produktif. Sementara itu, peneliti ekonomi Celios, Nailul Huda, mengatakan salah satu elemen untuk menunjang pembangunan ekonomi adalah sektor keuangan. Jika sektor keuangan kuat dalam menyalurkan pembiayaan ke perekonomian, maka sektor lainnya akan berjalan dengan cepat.
"Pembiayaan dari perbankan ibarat darah bagi tubuh di mana dengan pembiayaan yang inklusif peredaran lancar, tubuh menjadi sehat. Maka, sektor perbankan perlu ditunjang dengan reformasi perbankan," ungkap Huda. Perbankan harus mampu menyediakan pembiayaan yang inklusif. Mulai dari mana? Mulai dari menurunkan Net Interest Margin (NIM) atau marjin bunga bersih, sehingga cost of fund lebih murah. Namun, penurunan NIM juga perlu dukungan dari pemerintah seperti penurunan suku bunga obligasi pemerintah sehingga investasi di perbankan bisa bersaing.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya