Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Refleksi Pelaksanaan Desentralisasi, Mengapa Pemerataan Pembangunan Belum Berhasil?

Foto : ANTARA/Wahdi Septiawan

Jalan rusak di Desa Persiapan Air Merah, Muaro Jambi, Jambi.

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu isu yang menentukan peluang terpilihnya pemimpin daerah yang berkualitas dan berintegritas adalah keterbukaan ruang kompetisi politik yang disediakan oleh aturan main pilkada.

Namun, riset Puskapol UI menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pilkada tahun 2005 hingga 2020, ruang kompetisi politik semakin menyempit. Ini disebabkan oleh regulasi dan praktik dalam proses kandidasi.

Pencalonan kandidat kepala daerah masih tersentralisasi oleh partai politik di tingkat pusat. Ini membuat demokrasi internal parpol dalam menentukan kandidat menjadi kurang berjalan efektif sehingga membuat proses kaderisasi jadi buruk.

Penyempitan ruang kompetisi politik juga dapat dilihat pada beratnya persyaratan pencalonan, baik melalui jalur kepartaian maupun perorangan, hingga mahalnya biaya pencalonan.

Fenomena menyempitnya ruang kompetisi politik ini pada akhirnya membuat pilkada didominasi oleh calon-calon yang memiliki dana besar atau kedekatan personal dengan elit partai, khususnya di tingkat pusat, terlepas dari integritas dan kualitas kepemimpinan mereka. Situasi inilah yang membuat implementasi pilkada, walaupun tidak di semua daerah, belum dapat melahirkan karakter pemimpin yang berorientasi kepentingan publik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top