Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rapor Merah Guru

Foto : Koran Jakarta/Ones
A   A   A   Pengaturan Font

Pengalaman belajar yang mendalam menjadi tantangan tersendiri bagi guru dan siswa mengingat jenjang SMA/MA terdapat 17 mata pelajaran. Sembilan mata pelajaran umum, empat khusus, dan empat jurusan/program. Jika Bahasa Inggris diampu empat guru, maka seakan menjadi 20 mata pelajaran.

Setiap guru kiranya perlu melirik ke mata pelajaran lain, seberapa besar beban belajar siswa. Akan menjadi baik jika ada kerja sama antarguru mata pelajaran agar siswa tidak terus mengulangi hal yang sama.

Tantangan yang tidak kalah besarnya adalah ujian nasional (UN). UN menjadi batas minimal. Artinya setiap siswa harus diantar untuk dapat melewati batas itu. Ini menggoda guru dan sekolah untuk menjadikannya sebagai tujuan. Sebab lulus UN menjadi pertaruhan sekolah, guru, pengawas, dan siswa.

Kinerja dan sinergi semua pihak dinilai berdasarkan hasil UN. Semua mata tertuju pada siapa saja yang meraih angka tertinggi. Ini tidak hanya siswa yang bersangkutan, tetapi juga guru, sekolah, orang tua, jajaran dinas pendidikan, dan lembaga bimbingan belajar. Bila nilai bagus, akan menjadi bahan promosi yang ampuh lembaga bimbingan belajar.

Siswa adalah generasi milenial. Salah satunya ditandai dengan kecepatan memilih dibanding kecepatan berpikir. Ia akan memilih ikon baru berpikir setelah diklik. Jika sesuai akan terus, bila tidak akan di-del. Berbeda dengan gurunya yang berpikir dulu, baru memilih. Mereka juga bisa melakukan banyak hal sekaligus seperti game on line, mengerjakan PR, mendengarkan musik, makan, dan ber sosial media. Guru mengerjakan satu persatu semua itu.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top