Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perkembangan Iptek

Raksasa Teknologi Punya Kewajiban Moral untuk Lindungi Warga dari Bahaya AI

Foto : ISTIMEWA

Akhir tahun lalu, OpenAI yang berbasis di San Francisco mendorong AI generatif ke dalam kesadaran publik saat meluncurkan ChatGPT.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Gedung Putih, pada Kamis (4/5), mengatakan kepada sejumlah CEO raksasa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) Amerika Serikat (AS) bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya kecerdasan buatan.

Wakil Presiden AS, Kamala Harris, telah memanggil pimpinan Google, Microsoft, OpenAI, dan Anthropic untuk menyusun strategi tentang dampak AI, karena khawatir perusahaan-perusahaan ini akan membabi buta menggunakan teknologi yang dapat menimbulkan kerugian serius bagi masyarakat.

Dikutip dari Agence France-Presse (AFP), Harris mengatakan kepada para CEO, termasuk Sundar Pichai dari Google dan Satya Nadella dari Microsoft, bahwa mereka memiliki kewajiban "moral" untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya AI.

"Perusahaan harus mematuhi undang-undang yang ada untuk melindungi rakyat Amerika serta memastikan keselamatan dan keamanan produk mereka," kata Harris dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan.

Presiden AS, Joe Biden, juga menegaskan hal itu ketika dia singgah ke pertemuan, memberi tahu para CEO yang berkumpul, "Apa yang Anda lakukan memiliki potensi yang sangat besar dan bahaya yang sangat besar".
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top