Rabu, 13 Nov 2024, 09:37 WIB

Radar Penembus Tanah Dikerahkan untuk Kaji Lubang Misterius Penghisap Air Sungai di Blitar

Lubang misterius yang sering disebut sinkhole, terbentuk akibat pelarutan batu gamping oleh air di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar

Foto: Istimewa

SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur dan Tim Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, baru-baru ini mengerahkan teknologi radar penembus tanah atau Ground Penetrating Radar (GPR) yang berfungsi untuk mendeteksi objek bawah permukaan, menanggapi temuan lubang besar yang menyedot aliran air Sungai Kaliasat di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar yang viral dalam beberapa hari ini.

Tim Geofisika ITS melakukan asesmen dan kajian sementara terhadap fenomena langka tersebut, termasuk kemungkinan potensi gerakan tanah.

Kades Dawuhan Ahmad Muhibbudin mengisahkan, fenomena lobang di Sungai Kaliasat itu bermula saat terjadi hujan deras pada awal November lalu.

Kala itu salah satu warganya menemukan lobang tersebut, yang kemudian semakin hari semakin lebar.  

"Kami memang berharap ada kajian terkait lobang yang membuat tanah ambles ini. Apakah membahayakan bagi warga apa enggak," ujarnya. 

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto berharap, dengan menggandeng Tim ITS, bisa dilakukan kajian akademik yang mampu mengetahui fenomena apa yang sedang terjadi di Sungai Kaliasat ini.

Ia juga berharap agar masyarakat tetap mematuhi jarak garis police line yang telah dipasang, agak terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan. 

"Apalagi saat ini sudah mulai musim penghujan. Ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan saja," katanya berharap. 

Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan: