Putra Mahkota MBS Terlibat
A combo of frame grabs made available on October 22, 2018 and taken from a police CCTV video made available through Turkish Newspaper Sabah, allegedly shows in the first image (L) Saudi Arabian journalist Jamal Khashoggi arriving at the Saudi Arabian consulate in Istanbul on October 2, 2018, and in the second image (R), a man leaving the Saudi Arabian consulate with a fake beard and wearing a similar outfit to that worn by Khashoggi on October 10, 2018 in Istanbul. - A former royal family insider turned critic of the Saudi crown prince and a Washington Post contributor, Jamal Khashoggi, 59, disappeared after he entered the Saudi consulate in Istanbul on October 2, to collect a document for his upcoming marriage. Turkish President Recep Tayyip Erdogan called on October 23, 2018, for the trial in Istanbul of the Saudi suspects in the murder of Khashoggi, a crime that he said was intricately planned days in advance.
Pada tahun 2019, pelapor khusus PBB Agnes Callamard menuduh negara Arab Saudi melakukan eksekusi yang disengaja dan direncanakan terhadap Khashoggi. Dia menolak pengadilan Arab Saudi yang disebut sebagai antitesis keadilan.
Laporan tersebut yang dibuka oleh Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, menilai bahwa Putra Mahkota (MBS) menyetujui operasi di Istanbul untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.
Laporan diakhiri dengan daftar 21 nama. Kemudian tinggal 18 nama setelah direvisi intelijen AS. Mereka dipercaya terlibat dalam pembunuhan. Sebelumnya, Sebanyak 17 orang Arab dijatuhi sanksi atas pembunuhan oleh Departemen Keuangan AS. Angkan ini bertambah pada pada hari Jumat. Pasukan yang berfungsi sebagai detail pelindung untuk MBS, yang dikenal sebagai "Pasukan Harimau," juga dikenai sanksi.
Semenyara itu, Kementrian Luar Negeri juga mengumumkan 76 orang Arab yang tidak disebutkan namanya akan dilarang ke AS di bawah "Larangan Khashoggi." Namun pemerintah Arab Saudi segera menanggapi laporan tersebut pada hari Jumat dan mengkritik kesimpulannya.
"Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negative. itu salah dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan kerajaan. Laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan tidak akurat," demikian rilis kerajaan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya